Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kekurangan Susu Masa Kanak-kanak Picu Osteoporosis

Foto : ISTIMEWA

kerusakan tulang

A   A   A   Pengaturan Font

Dalam hal menentukan pilihan susu untuk anak pun sebenarnya tidak terlalu sulit. Orang tua cukup membaca label dan komposisi zat gizi yang selalu tertera pada kemasan susu, serta untuk apa susu tersebut diperuntukan. Di sana akan dilihat apakah susu dimaksud untuk konsumsi anak, orang dewasa, atah susu untuk bahan pembuat makanan.

"Karena itu literasi itu penting, kemampuan masyarakat membaca dan memahami itu penting. Jangan sampai karena tidak memahami, lalu mengandalkan kebutuhan protein dan kalsium anak hanya dari susu kental manis, lha ini bahaya," ujar dia.

Menurut dia kasus-kasus gizi buruk dan masalah gizi anak di negeri ini tak kunjung usai salah satunya kekurangan konsumsi susu. Meski sebelumnya Pemerintah optimis dapat menurunkan angka tengkes (stunting) menjadi 14 persen pada 2024, namun pandemi Covid-19 yang melanda sejak 2020 meningkatkan kembali angka prevalensi tengkes (stunting) di beberapa daerah.

dr Hendrawan memaparkan, seharusnya tidak ada alasan pembiaran atas kasus gizi buruk dan tengkes, apabila banyak pihak seperti organisasi-organisasi di dalam masyarakat terlibat dalam proses edukasi. Ia mengingatkan bahwa edukasi untuk ibu dan anak adalah hal yang kompleks di Indonesia, terutama mengedukasi masyarakat tentang asupan makanan untuk anak dan keluarga.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top