Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemanasan Global

Kekeringan Ekstrem Memaksa Petani Jagung di Tiongkok Tunda Masa Tanam

Foto : AFP/JADE GAO

Seorang petani memeriksa ladang jagung kering yang terkena dampak kekeringan di Desa Hudianxiang, Xinyang, Provinsi Henan, Tiongkok, Selasa (18/6).

A   A   A   Pengaturan Font

JINAN - Setelah berminggu-minggu dilanda cuaca panas terik dan sedikit hujan, Zhang Yunjing, seorang petani, merasa tidak punya pilihan selain mengambil air dari pipa air limbah untuk mengairi ladang jagungnya yang kering di Provinsi Shandong, Tiongkok timur.

Zhang biasanya menggunakan air dari sungai terdekat untuk lahan seluas setengah hektare, tetapi lahan tersebut mengering sebulan yang lalu. "Tidak ada air. Lihat, orang-orang pergi ke desa lain untuk mengambil air. Benih tidak akan tumbuh tanpa air," kata Zhang, baru-baru ini.

Dikutip dari The Straits Times, suhu tertinggi yang mencapai rekor telah melanda wilayah barat laut dan timur Tiongkok, wilayah penghasil biji-bijian utama, selama musim tanam jagung yang penting, sehingga mengancam penurunan produksi di negara produsen dan konsumen biji-bijian terbesar kedua di dunia tersebut.

Tiongkok, yang juga merupakan importir jagung nomor satu di dunia, menghasilkan rekor produksi sebesar 288,8 juta metrik ton pada tahun 2023 dan berencana untuk menanam lebih banyak lagi guna mencapai ketahanan pangan, namun guncangan iklim menimbulkan tantangan besar.

Kementerian Pertanian pekan lalu memperingatkan kekeringan berdampak pada penanaman dan pertumbuhan tanaman baru. Beijing telah mengalokasikan 443 juta yuan untuk upaya pencegahan kekeringan, seperti penyiraman, penanaman kembali, dan penambahan pupuk di tujuh provinsi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top