Kekerasan Meningkat, Dewan Keamanan PBB Prihatin Atas Memburuknya Krisis di Haiti
Para perwakilan memberikan suara mengenai rancangan resolusi dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB di markas besar PBB di New York, pada 30 September 2024.
Foto: ANTARA/Xinhua/HO PBB-Manuel EliasNew York - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin (23/12) menyatakan keprihatinan mendalam atas memburuknya krisis di Haiti, mengecam keras aksi kekerasan geng yang terus berlanjut dan menyerukan solidaritas dengan rakyat Haiti.
Dalam sebuah pernyataan pers, para anggota Dewan Keamanan PBB kembali menegaskan keprihatinan mendalam mereka atas krisis politik, ekonomi, keamanan, hak asasi manusia, kemanusiaan, serta kerawanan pangan dan gizi akut yang sedang melanda dan semakin memburuk di Haiti, begitu pula dengan pembatasan akses kemanusiaan di sana.
Para anggota dewan juga menegaskan kembali komitmen masyarakat internasional untuk terus mendukung rakyat Haiti.
Para anggota dewan mengecam keras aksi kriminal yang terus-menerus dilakukan oleh geng-geng bersenjata dan menekankan pentingnya bagi masyarakat internasional untuk melipatgandakan upayanya dalam menyediakan bantuan kemanusiaan kepada warga setempat.
Selain itu, mereka mendukung Kepolisian Nasional Haiti, termasuk dengan meningkatkan kapasitasnya untuk memulihkan hukum dan ketertiban melalui Misi Dukungan Keamanan Multinasional.
Khususnya, mereka mengecam laporan-laporan mengenai geng bersenjata yang menewaskan sedikitnya 184 orang pada 6 hingga 8 Desember di lingkungan Wharf Jeremie di Port-au-Prince, ibu kota Haiti.
Para anggota dewan menekankan pentingnya menciptakan kondisi keamanan yang kondusif untuk proses politik yang inklusif dan pemilihan umum yang bebas dan adil di Haiti sekaligus mendorong misi tersebut untuk mempercepat pengerahan pasukannya, serta dukungan terhadap misi tersebut.
Para anggota dewan menegaskan kembali kecaman dan keprihatinan mendalam mereka atas seriusnya pelanggaran yang dilakukan terhadap anak-anak di Haiti dan meningkatnya jumlah pelanggaran tersebut.
Mereka juga mengingatkan pentingnya memastikan perlindungan anak dan mendesak semua pelaku, terutama geng dan jaringan kriminal, untuk segera mengakhiri dan mencegah semua pelanggaran terhadap anak-anak.
Selain itu, para anggota dewan menyatakan keprihatinan atas lambatnya kemajuan peta jalan (road map) Haiti untuk memulihkan lembaga-lembaga demokrasi. Mereka menekankan pentingnya progres mendesak dalam transisi politik dan mendesak semua aktor politik untuk terlibat secara konstruktif guna memfasilitasi dan memajukan penyelenggaraan pemilihan umum legislatif dan presiden yang bebas dan adil, serta memulihkan lembaga-lembaga demokrasi secepatnya.
Para anggota dewan juga menyatakan keprihatinan mendalam atas terus berlanjutnya aliran senjata dan amunisi ilegal ke Haiti yang masih menjadi faktor utama ketidakstabilan dan kekerasan. Mereka juga menyerukan diambilnya tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mengimplementasikan embargo senjata.
Berita Trending
- 1 Ayo Terbitkan Perppu untuk Anulir PPN 12 Persen Akan Tunjukkan Keberpihakan Presiden ke Rakyat
- 2 Pemerintah Jamin Stok Pangan Aman dengan Harga Terkendali Jelang Nataru
- 3 Lulus Semua, 68 Penerbang AL Tuntaskan Kursus Peningkatan Profesi Selama Setahun
- 4 Cegah Pencurian, Polres Jakbar Masih Tampung Kendaraan Bagi Warga yang Pulang Kampung
- 5 Aneh Kenapa Bisa Terjadi, PT LIB Koordinasi dengan Komdis PSSI terkait Masalah 12 Pemain PSM
Berita Terkini
- Gara-gara Jamur, 17 Warga Kebon Kalapa Sukabumi Keracunan
- Gunung Semeru Kembali Erupsi Dengan Tinggi Letusan 700 Meter
- Ini Alasannya Kenapa Semen Padang Optimistis Keluar dari Zona Degradasi Saat Hadapi Arema
- Indef Sarankan agar Kenaikan PPN Diterapkan Saat Ekonomi Masyarakat Telah Stabil
- Menggugah Tekad, Kemenpora Sampaikan Pesan Natal dengan Semangat Juara