Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Menyongsong 2019

Kejutan Teknologi di Era Super Milenium

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Teknologi 5G diperkirakan akan menjangkau lebih dari 40 persen populasi global dan jumlah langganan akan mencapai 1,5 miliar sehingga mobile broadband meningkat pada akhir 2024.

Head of Network Solutions Ericsson Indonesia, Ronni Nurmal, menjelaskan jumlah langganan akan mencapai 1,5 miliar pengguna sehingga mobile broadband akan meningkat pada akhir 2024. "Dalam laporan tersebut juga menjelaskan bahwa kunci utama untuk peluncuran teknologi 5G adalah termasuk dari peningkatan kapasitas jaringan, biaya per gigabita yang lebih murah dan persyaratan pengguna baru," terang Ronni di Jakarta, belum lama ini.

Teknologi standar berdaya rendah, lanjut Ronni, mampu menjangkau area yang luas, sehingga memungkinkan berbagai penyelenggaraan perangkat dan layanan Internet of Things (IoT). Sementara teknologi selular baru yang dirancang khusus akan mendorong pertumbuhan koneksi IoT di seluruh dunia.

"Teknologi 5G sudah mulai diimplementasikan pertama di Amerika, kemudian Eropa juga sudah mulai. 5G ekosistemnya harus available supaya teknologi bisa mengadopsinya, yang membuat adopsi yang besar itu adalah devices," kata Ronni.

Diprediksi smartphone dengan teknologi 5G akan keluar pada Q2 atau Q3 2019. "Saya yakin Mobile World Congress mendatang di Barcelona ini bisa berubah. Vendor mobile phone akan berlomba meluncurkan produk barunya. Akhir 2019 hampir semua bentuk device 5G sudah akan launching," tutur Ronni.

Kemudian trafik layanan data seluler tumbuh 79 persen antara Q3 2017 dan Q3 2018, Tiongkok sebagai pusatnya. Total jumlah pelanggan seluler pada Q3 2018 mencapai 7,9 miliar, dengan penambahan pelanggan baru sebesar 120 juta.

Tiongkok memiliki penambahan bersih paling banyak (+37 juta), diikuti oleh India (+31 juta) dan Indonesia (+13 juta). Pada Q3 2018, pertumbuhan trafik layanan data mendekati 79 persen dari tahun ke tahun dan ini merupakan pertumbuhan tertinggi sejak 2013. Antara 2018-2024, total trafik layanan data secara global diharapkan naik 5 kali lipat, dengan jaringan 5G diperkirakan akan memberikan kontribusi sebesar 25 persen dari total trafik data pada akhir periode.

Di Asia Tenggara dan Oceania (tidak termasuk India dan Tiongkok), WCDMA dan HSPA masih menjadi teknologi yang dominan, yaitu mewakili 48 persen dari keseluruhan pelanggan data seluler. Namun, langganan LTE tumbuh 70 persen selama 2018 dan mewakili pangsa pasar sebesar 26 persen.

Pertumbuhan LTE diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai 63 persen dari keseluruhan langganan pada 2024 di wilayah tersebut.

Pertumbuhan trafik layanan data pada setiap smartphone aktif (GB per bulan) di wilayah ini akan semakin kuat, dari 3,8 GB setiap bulannya diiperkirakan akan menjadi 19 GB setiap bulannya pada 2024.

Menurut data analisis Ericsson dari App Annie 2018, rata-rata konsumsi data seluler per bulan di Indonesia menunjukkan peningkatan. Persentase pengguna yang mengonsumsi lebih dari 10GB data per bulan telah meningkat dari 12 persen pada Oktober 2017 menjadi 26,8 persen pada Oktober 2018. Peningkatan terbesar konsumsi data seluler adalah pada penggunaan aplikasi media sosial seperti WhatsApp (+153 persen), Youtube (+111 persen), Instagram (+41 persen), dan Facebook (30 persen). Selain lebih banyak penggunaan, konten video juga merupakan pendorong utama konsumsi data di Indonesia. ima/R-1

Sejumlah Tren Teknologi

Sementara itu dalam pertemuan ini juga merilis edisi kedelapan laporan 10 Hot Consumer Trends 2019, yang mewakili prediksi sekitar 34 juta pengguna teknologi.

Laporan edisi terbaru dari laporan tahunan ini melakukan evaluasi terhadap pemikiran dan prediksi konsumen tentang teknologi masa depan seperti AI, VR, 5G, dan otomasi. Laporan ini mengungkapkan bahwa teknologi otonom dan teknologi yang dapat memprediksi suasana hati pengguna bisa segera memiliki peran lebih besar di tahun depan.

Dr. Michael Björn, Head of Research Agenda at Ericsson Consumer & IndustryLab, dan penulis utama laporan ini, menjelaskan dalam sebuah teknologi smartphone saja, teknologi ini tidak hanya tahu apa yang Anda lakukan tetapi juga tahu siapa Anda.

"Hari ini, kecerdasan buatan dapat memahami kepribadian Anda hanya dengan melihat mata Anda. Sudah jelas bahwa pengguna teknologi melihat masa depan di mana perangkat mengenal kita lebih baik dibandingkan dengan kita mengenal mereka," terangnya.

Untuk menentukan 10 Hot Consumer Trends untuk pada 2019, tim peneliti Ericsson menyimpulkan berdasarkan kegiatan riset global Ericsson ConsumerLab selama lebih dari 23 tahun, dan sebagian besar menggunakan data dari survei online yang dilakukan selama Oktober 2018 terhadap pengguna internet tingkat lanjut di 10 kota berpengaruh di dunia. Berikut beberapa prediksi 10 tren teknologi ke depan :

1.Awareables

Lebih dari 60 persen pengguna asisten virtual percaya bahwa perangkat yang bisa memahami suasana hati mereka akan menjadi mainstream dalam waktu tiga tahun ke depan.

2.Smart quarrels (Perdebatan pintar)

Lebih dari 65 persen pengguna asisten virtual percaya bahwa smart speakers nantinya akan terlibat perdebatan antara anggota keluarga dalam tiga tahun ke depan.

3.Spying apps (Aplikasi yang memata-matai)

Lebih dari 45 persen konsumen percaya bahwa aplikasi yang mereka gunakan senantiasa mengumpulkan data tentang mereka bahkan saat mereka tidak menggunakan aplikasi tersebut.

4.Enforced agreement (Persetujuan yang dipaksakan)

Kehadiran cookies yang bertugas mengumpulkan data atau data collection cookies dirasa mengganggu oleh 51 persen konsumen.

5.Internet of skills

Lebih dari 50 persen pengguna AR atau VR menginginkan aplikasi, kacamata, dan sarung tangan yang bisa memberikan panduan virtual untuk tugas praktis sehari-hari seperti memasak atau memperbaiki sesuatu.

6.Zero-touch consumption

Kurang lebih setengah dari pengguna asisten virtual menginginkan tagihan dan langganan mereka bisa diperpanjang secara otomatis, selain persediaan kebutuhan rumah tangga yang bisa diisi ulang secara otomatis.

7.Mental obesity (Obesitas Mental)

31 persen konsumen dalam waktu dekat akan pergi ke 'pusat kebugaran pikiran' (mind gym) untuk melatih kemampuan berpikirnya, karena pengambilan keputusan sehari-hari menjadi semakin otomatis.

8.Eco Me

39 persen konsumen menginginkan eco-watch yang dapat mengukur jejak karbon mereka.

9.My digital twin (Kembaran Digital)

48 persen pengguna AR atau VR menginginkan avatar online yang meniru mereka secara tepat, sehingga mereka dapat berada di dua tempat sekaligus.

10.5G automates society

Sekitar 20 persen pengguna smartphone percaya 5G akan menghubungkan perangkat IoT dengan lebih baik, seperti peralatan rumah tangga dan alat pengukuran utilitas. ima/R-1

Komentar

Komentar
()

Top