Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kondisi Perekonomian I Telat Beralih ke EBT, Indonesia Terdampak Kenaikan Harga Minyak

Kehidupan Rakyat Makin Susah karena Inflasi Pangan dan Energi

Foto : Sumber: BPS - KORAN JAKARTA/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di akan berkisar 2,5-3,5 persen pada 2024 apabila pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), terutama pertalite.

"Hitung-hitungan kami, jika pemerintah tidak menaikkan harga pertalite maka laju inflasi 2024 akan mencapai 2,5-3,0 persen. Tetapi, jika menaikkan harga yang mereka atur atau adminetered price, terutama harga BBM khususnya pertalite, dan mungkin juga harga tarif dasar listrik, termasuk tarif Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), maka inflasi mungkin akan bisa berada di kisaran 2,5-3,5 persen," kata Research Director of Macroeconomics CORE Indonesia, Akbar Susanto, di Jakarta, Kamis (25/4).

Kendati demikian, CORE Indonesia menganggap angka 3,5 persen masih relatif terkendali karena Bank Indonesia (BI) cenderung menetapkan target inflasi antara 3 persen plus minus 1.

Berdasarkan data historis, kenaikan inflasi bakal menurunkan konsumsi rumah tangga secara signifikan pada tiga bulan pertama, terutama ketika terjadi kenaikan drastis. Sesudah itu, angka inflasi secara perlahan akan mengalami penurunan hingga bulan ke-20.

"Kalau pemerintah menaikkan harga pertalite, maka nanti akan diikuti oleh kenaikan drastis dari harga-harga, dan konsekuensinya adalah konsumsi pada tiga bulan pertama akan turun. Sesudahnya, penurunan itu akan terus berlanjut meskipun pelan-pelan sampai bulan ke-20. Artinya, ini konsekuensi agak panjang," katanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top