Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kegigihan Itu Membuat Ridwan Jadi Transmigran Teladan

Foto : KORAN JAKARTA / HENRI PELUPESSY

Bertemu Transmigran - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (kiri), mengendarai sepeda motor ke Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, untuk bertemu para transmigran yang berasal dari Kota Semarang, baru-baru ini.

A   A   A   Pengaturan Font

Berbagai cara dilakukan seorang pemimpin untuk memperhatikan sekaligus memotivasi warganya. Perhatian yang sedikit berbeda diberikan oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. Warga Semarang yang beberapa waktu lalu bertransmigrasi ke Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, dikunjungi orang nomor satu Kota Semarang.

Hendrar bertolak ke Kayong Utara untuk bertemu dengan para transmigran yang berasal dari Semarang, baru-baru ini. Ada delapan keluarga yang bertransmigrasi dari Semarang ke Kayong Utara sejak tahun 2012.

Berbekal rumah dan lahan garapan seluas satu hektare, para transmigran asal Semarang berupaya agar kesejahteraan mereka meningkat. Dengan bekal keterampilan bercocok tanam, mereka berusaha mengubah lahan kosong yang disediakan menjadi sebuah lahan produktif, yang mampu menghasilkan produk pertanian atau perkebunan yang unggul.

Para transmigran yang telah lebih dulu berangkat berusaha semaksimal mungkin agar dapat sukses menggarap lahan mereka, untuk bisa menginspirasi warga lain. Untuk itulah, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi tersebut datang jauh-jauh menemui para transmigran untuk memberikan dukungan dan motivasi.

Tidak mudah untuk menemui para transmigran asal Semarang di Kayong Utara. Hendi harus menempuh perjalanan puluhan kilometer menggunakan sepeda motor. Lokasi permukiman transmigran asal Semarang ini jauh dari pusat keramaian, serta medan jalannya cukup sulit dilalui mobil. Namun, kesulitan tersebut tak menyurutkan semangatnya untuk bertemu para transmigran.

Disambut Antusias

Sesampainya di lokasi, Hendi disambut antusias para transmigran yang telah menunggu sedari pagi. Warga secara khusus memasakkan beberapa hidangan untuk disantap bersama. Tanpa sekat, Hendi pun langsung cair berbaur berbincang bersama warga transmigran tersebut.

Bahkan, pria asli kelahiran Kota Semarang itu juga tampak tak canggung duduk sila bersama-sama. "Pripun kabaripun Pak?" tanya Hendi hangat kepada masyarakat di sana menggunakan bahasa Jawa.

Cukup lama Hendi bertukar cerita dengan santai bersama para warga transmigran tersebut, bahkan sesekali tawa pecah di sela-sela obrolan mereka. Hendi pun terlihat senang melihat para transmigran asal Kota Semarang dapat bahagia di tempat tinggal barunya.

Dalam obrolan tersebut, Hendi memotivasi para transmigran untuk tak cepat menyerah serta terus berusaha memaksimalkan fasilitas yang telah diberikan. Hendi senang karena bisa bertemu dengan saudara-saudara yang sudah lama meninggalkan Kota Semarang. Tampak mereka dapat memanfaatkan kesempatan bertransmigrasi dengan sebaik-baiknya.

"Banyak kisah inspiratif yang saya dapatkan dari sedulur-sedulur di sini untuk disebarkan. Transmigrasi bukan hanya meningkatkan kesejahteraan atau pemerataan kepadatan penduduk, tetapi juga perjuangan dan pengorbanan dalam membangun Indonesia," tambahnya.

Salah satu kisah inspiratif tersebut berasal dari Ridwan (40), peserta transmigran asal Kota Semarang yang telah sukses dengan meraup penghasilan 10 juta rupiah per bulan. Di depan Hendi, Ridwan menceritakan perjuangannya sebagai transmigran hingga harus kehilangan salah satu anaknya yang tenggelam di parit.

"Begitu sampai di sini, saya langsung menangis Pak, karena lahan yang harus digarap terkena banjir selama tiga bulan tidak surut. Tapi alhamdulillah, itu tidak menyurutkan tekad saya untuk membangun wilayah di sini," jelas Ridwan dengan semangat.

Atas perjuangannya tersebut, Ridwan pun bahkan mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat sebagai salah satu transmigran teladan di tahun 2016.

Dalam sebuah kesempatan, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo, mengatakan para transmigran telah menunjukkan capaian angka pertumbuhan ekonomi luar biasa di luar Jawa. Dari program transmigrasi, telah lahir sekitar 1.300 desa mandiri dan 383 ibu kota kecamatan. Transmigrasi melahirkan dua ibu kota provinsi yaitu Sulawesi Barat dan Kalimantan Utara.

Meski demikian, pihaknya mengingatkan bahwa capaian kesuksesan transmigrasi tidak dicapai dengan mudah. Masih ada juga transmigran yang hingga saat ini masih mengejar keberhasilan.

n henri pelupessy/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top