Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik Rezim -- Inovasi Jalan Menuju Bangsa Pemenang

Kedaulatan Sektor Kesehatan Tak Bisa Ditawar

Foto : koran jakarta/ Muhamad Marup

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko, dalam webinar KSIxChange #34, di Jakarta, Selasa (29/6).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Sektor kesehatan di Indonesia harus berdaulat mengingat tingginya ekspor produk dari luar negeri baik bahan baku obat maupun alat kesehatan. Nilainya mencapai 95 persen.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nizam dalam acara Penganugerahan Dexa Award Science Scholarship 2021, di Jakarta, Rabu (30/6).

"Kita masih sangat bergantung pada bahan baku obat dari luar negeri. Demikian pula alat kesehatan," ujar Nizam. Nizam mengajak semua pihak terkait untuk bersinergi dalam pengembangan bidang kesehatan dalam negeri. Menurutnya penelitian harus fokus pada daya guna serta memanfaatkan potensi keragaman hayati di Indonesia. "Penelitian sebaiknya memiliki fokus menghasilkan produk berguna bagi industri, masyarakat, bangsa dan negara," tandasnya.

Dukungan

Pada kesempatan yang sama, Pimpinan Dexa Group, Ferry A. Seotikno, memastikan dukungannya dalam menjadikan Indonesia berdaulat di bidang kesehatan. Selain menghadirkan obat-obatan, pihaknya juga mendorong inovasi bidang kesehatan dengan memberikan beasiswa bagi para peneliti.

Dia menilai Indonesia kaya akan potensi baik dari segi sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Dengan adanya dukungan tersebut, diharapkan kegiatan riset dan inovasi di bidang kesehatan dapat terus berkembang dan berdampak pada kemajuan bangsa.

Program beasiswa diharapkan mencetak kader ilmuwan Indonesia di masa mendatang untuk menggerakan dan memajukan iptek dan produk bidang farmasi. "Banyak proposal yang memiliki potensi mengembangkan produk jadi dengan program hilirisasi sehingga memberi nilai tambah," jelasnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memastikan komitmen pemerintah dalam mendukung kegiatan riset dan pengembangan di bidang kesehatan. Dia menyebut vaksin Merah Putih sebagai bukti komitmen pemerintah pada ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam penanganan pandemi Covid-19.

"Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini mengingatkan akan krusialnya peran sektor farmasi dan pelayanan kesehatan, terutama di sisi iptek. Momen ini dianggap wake up call di bidang ristek industri farmasi dan kesehatan," ucapnya.

Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn), Moeldoko, menantang generasi muda untuk berkontribusi dalam penelitian dan pengembangan. Menurutnya, tidak ada alasan untuk berhenti berinovasi terutama demi kemajuan bangsa dan negara. "Indonesia harus banyak melahirkan inovator. Dengan inovasi kita bisa selangkah atau dua langkah menjadi bangsa pemenang," katanya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top