Kebijakan Moneter BI Terjebak dalam "Impossible Trinity"
Bank Indonesia (BI)
Selain itu, kebijakan moneter BI terkunci dalam impossible trinity. "Mau tidak mau BI harus mengikuti the Fed untuk menjaga rupiah. Kondisi BI rate ini seperti "maju kena mundur kena". Kalau dinaikkan lebih dari ambang batas yang kedodoran sektor riil, tapi kalau diturunkan rupiah jadi kacau. Inflasi bisa naik lagi lewat nilai tukar rupiah yang kedodoran. Karena hegemoni dollar tidak bisa dilawan," katanya.
Dulu banyak orang yang berisik soal dedolarisasi. Terbukti, sekarang kalau dollar tetap gagah. BI repo rate itu lebih diarahkan pada nilai tukar rupiah-dollar. Untuk menahan rupiah agar tidak tergelincir terlalu dalam terhadap dollar Amerika Serikat (AS).
"Itu pun tidak ampuh. Alasan masalahnya bukan ada pada fundamental ekonomi kita, tapi di AS dengan kebijakan suku bunga the Fed," tegasnya.
Sementara itu, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Esther Sri Astuti, mengatakan keputusan BI yang terlambat mengikuti kenaikan suku bunga berdampak pada depresiasi rupiah.
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya