Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Keberimanan yang Otentik: Bahaya Politisasi Agama Pemecah Persatuan dan Penghancur Peradaban

Foto : istimewa

Antonius Benny Susetyo

A   A   A   Pengaturan Font

Dalam situasi ini, doa dan ritual agama sering kali hanya menjadi seremonial belaka. Doa yang panjang hanya menjadi rutinitas tanpa menyambung hidup yang konkret. Tuhan dibela mati-matian tanpa memperhatikan keyakinan orang lain, dan ironisnya Tuhan tidak lagi menjadi bagian dari tata nilai kehidupan yang sebenarnya.

Pendekatan multidisipliner sangat penting untuk menciptakan kontranarasi terhadap propaganda radikalisme dan terorisme. Integrasi antara kerukunan politis, yuridis, sosiologis, dan teologis bisa menjadi pilar kekuatan bangsa dalam menghadapi ancaman ideologi transnasional. Pendekatan kontranarasi yang baik tidak hanya menyentuh aspek sosial, tetapi juga melibatkan aspek ekonomi untuk membantu menciptakan kesejahteraan masyarakat. Kearifan lokal yang dimiliki Indonesia juga berperan penting dalam menjaga kerukunan dan perdamaian.

Pendekatan budaya dan simbolik perlu menjadi perhatian, karena budaya memiliki kekuatan dalam membentuk pola pikir dan perilaku masyarakat. Namun, pemahaman agama yang tidak utuh dan manipulasi ajaran agama untuk kepentingan politik sering kali menjadi faktor dominan munculnya radikalisme dan terorisme.

Regulasi di Indonesia sebenarnya sudah cukup mendukung keberagaman suku, budaya, dan agama. Namun, penegakan hukum masih perlu diperkuat. Pemerintah perlu memasifkan sosialisasi peraturan-peraturan yang mendukung keberagaman agar masyarakat makin paham dan tidak main hakim sendiri. Langkah ini akan lebih efektif dalam menjangkau masyarakat luas dan meningkatkan pemahaman mereka tentang hak-hak konstitusional dan kebebasan beragama yang dijamin oleh undang-undang.

Pemerintah dan masyarakat memiliki peran penting dalam merawat dan menjaga kemajemukan bangsa agar Indonesia tidak mudah dipecah belah oleh perbedaan budaya atau agama. Dengan keberimanan yang otentik, kita dapat menghadapi tantangan politisasi agama dan menjaga persatuan serta keutuhan bangsa. Keberimanan yang otentik akan membawa kita pada kehidupan yang lebih harmonis, penuh kasih, dan saling menghormati di tengah keberagaman yang ada.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top