Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dampak Depresiasi Rupiah

Kebergantungan pada Energi Fosil Harus Ditekan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

BANDUNG - Depresiasi rupiah terhadap dollar AS hingga di atas asumsi dalam APBN 2018 membuat BUMN yang bergantung pada sektor energi, seperti Pertamina dan PLN akan menghadapi kesulitan. Salah satu upayanya dengan meningkatkan produksi energi baru dan terbarukan karena potensinya cukup besar.

Kepala Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Rizal Jalil mengatakan, saat ini, Pertamina harus menyiapkan dana lebih besar untuk mengimpor minyak, begitu juga dengan PLN yang sebagian besar bahan bakunya masih menggunakan BBM solar dan batu bara.

"Kondisi saat ini akan membuat subsidi pemerintah membengkak. Tidak bisa begini terus, sudah saatnya meningkatkan penggunaan energi terbarukan," ujarnya dalam seminar Percepatan Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi di Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), Selasa (15/5).

Apalagi, menurutnya, potensi energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia sangat besar namun belum dimanfaatkan secara optimal. Dia mencontohkan potensi energi air untuk PLTA mencapai 75 GW namun baru terealisasi sekitar 1,19 persen saja.

"Yang sudah dimanfaatkan untuk PLTA hanya sekitar 5,124 GW, sementara mikrohidro hanya 0,174 GW. Belum sumber lain, seperti panas bumi atau energi matahari," jelasnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail

Komentar

Komentar
()

Top