Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Keberagaman Lintas Generasi dalam Nuansa Lawas

Foto : Istimewa

The Music of Chandra Darusman yang tampil dalam pergelaran Java Jazz Festival 2018 di JIExpo Kemayoran Jakarta, menyuguhkan kolaborasi sejumlah musisi lintas generasi yang memukau penonton. Chandra Darusman sendiri tampil apik dalam lagu-lagu nostalgia bersama personil Karimata.

A   A   A   Pengaturan Font

Java Jazz 2018 memang sudah selesai beberapa hari yang lalu, namun kesan pagelaran tahunan tersebut masih tertinggal.

Java Jazz 2018 memberikan suguhan menarik dari musisi nasional hingga internasional dengan menyajikan penampilan lintas generasi. Keberagaman dengan nuansa lawas menjadi tema besar Java Jazz tahun ini. "Kami ingin ada regenerasi. Diversity (keberagaman) menjadikan Java Jazz seperti acara keluarga," jelas Dewi Gontha, Dirut Java Jazz Production saat acara konferensi pers di Jakarta beberapa waktu lalu.

Selain itu, keberagaman dipilih juga untuk mengedukasi penonton mengenai perjalanan musik jazz dari era 80an hingga sekarang dan memang tahun ini lebih menargetkan penonton dari berbagai kalangan usia. Maka dari itu, tahun ini ia banyak mengundang sederet musisi muda seperti Daniel Caesar, Fourtwnty, Jaz, dan Yura Yunita, serta menggandeng musisi yang sudah melegenda terlebih dahulu, Candra Darusman dan Erwin Gutawa.

"Ini kami buat agar Java Jazz lebih besar. Untuk menggandeng yang muda maupun yang sudah mature," tambahnya.

Berbeda dari tahun lalu, tahun ini Java Jazz 2018 hanya menyediakan 10 panggung setelah sebelumnya 14 panggung. Hal ini diakibatkan agar penonton dapat menikmati secara keseluruhan pertunjukan yang ingin ditonton tanpa harus merasa ketinggalan. Pun pihak promotor lebih ingin memaksimalkan kualitas musik yang akan diberikan dari musisi kenamaan yang mengisi acara Java Jazz.

Pagelaran tahunan ini merupakan acara yang ke 14 kalinya dan diadakan di Jakarta International Expo Kemayoran sejak 2 hingga 4 Maret 2018. Dengan mengundang lebih dari 100 musisi, Java Jazz 2018 sukses menyuguhkan pada ribuan penontonnya sebuah pertunjukan yang tidak terlupakan.

Kemampuan yang Tersembunyi

Selain penampilan dari musisi internasional, penampilan gabungan menteri kabinet Jokowi pun menjadi salah satu tampilan yang ditunggu-tunggu penonton Java Jazz Festival 2018. Menteri-menteri tersebut tergabung dalam sebuah band, Elek Yo Band.

Ketujuh menteri itu memeriahkan pagelaran Java Jazz Festival 2018 di hari pertama, Jumat (2/3), di atas panggung Mitsubishi Stage. Pasangan musisi Endah N Rhesa ditunjuk sebagai musisi pembuka penampilan Elek Yo Band dengan melantunkan lagu Tanah Airku, Sirih Kuning dan Yamko Rambe Yamko. Sorak-sorai penonton pun membahana ketika para personil Elek Yo Band naik ke atas panggung mengenakan pakaian putih menunjukkan kekompakan mereka.

Penampilan pertama mereka mempersembahkan lagu Dia milik Anji. Agus Marsudi suami Menlu Retno Marsudi pun mengenalkan para personil Elek Yo Band yang terdiri dari Kepala Bekraf Triawan Munaf untuk keyboard, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengisi gitar dan vokal, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono pada drum, Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk vokal, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan suaminya Agus Marsudi pada vokal, serta Koordinator Staf Khusus Presiden, Teten Masduki yang juga mengisi bagian vokal.

"Bagi kami musik adalah bagian hidup kami. Karena kerja, kerja, kerja, jadi musik, musik, musik untuk hiburan," tutur Agus Marsudi. Pertunjukan pun kembali meriah dengan penampilan kolaborasi antara Elek Yo Band dengan Endah N Rhesa menyanyikan lagu Ku Tak Bisa milik Slank. Yang kemudian ditutup dengan lagu Bento yang dipopulerkan Iwan Fals. Meskipun para vokalis band ini sesekali mengintip teks lagu tersebut, tidak sedikit yang merasa kagum dengan bakat tersembunyi yang dimiliki para menteri ini. Sesekali para penonton pun ikut menyanyi bersama dan menambah kemeriahan acara di malam tersebut.

Penampilan Istimewa NonaRia

Telah lama berkiprah di industri musik Indonesia sejak era 1970an, nama Chandra Darusman tentunya selalu diingat pecinta musik Indonesia. Selain karena melahirkan banyak hits, ia pun juga terkenal sebagai solois dan personil sejumlah band di Indonesia yang tidak jauh dari musik pop dan jazz.

Berlangsung di Hall 2D JIExpo Kemayoran, proyek bernama The Music of Chandra Darusman menampilkan kolaborasi sejumlah musisi yang memukau penonton. Di bawah arahan penata musik Nikita Dompas, mereka menyuguhkan penampilan yang indah dari Monita Tahalea Mondo Gascaro, Adikara, Teddy Adhitya, Nina Taruan, Chaseiro dan penampilan khusus dari Karimata.

Nuansa nostalgia kental terasa saat Chandra mengajak ketiga personil Karimata, Erwin Gutawa sebagai bass dan Budi Haryono sebagai pemain drum, naik ke atas panggung.

"Selamat malam semuanya. Tidak disangka begitu banyak sambutan yang hadir. Terima kasih untuk Nikita Dompas dan band, dan terima kasih buat kalian semua yang datang," sapa Chandra.

Mereka menampilkan komposisi instrumental Cinderamata dan Esok Kan Masih Ada. The Music of Chandra Darusman kemudian ditutup dengan penampilan bersama Chaseiro yang menjadikannya penampilan paling bersemangat dan ramai di pengujung malam.

Tak hanya Chandra Darusman yang membuat penonton bernostalgia, grup band perempuan NonaRia juga membuat pengunjung Java Jazz Festival bernostalgia dengan alunan musik yang mereka bawakan. Grup musik NonaRia memeriahkan panggung Java Jazz 2018 pada Jumat dengan menyanyikan lagu-lagu lawas. Trio yang beranggotakan Nesia Ardi (snare/vokal), Nanin Wardhani (akordeon) dan Yasintha Pattiasina (biola) memang sejak dulu membawakan lagu-lagu dengan alunan musik tempo dulu.

Mengenakan gaun dengan potongan klasik dan gaya rambut ala model wanita beberapa dekade lalu, ketiganya sukses membawakan lagu berlirik jenaka dari album Self Titled mereka.

NonaRia yang terbentuk pada 2013 ini tampil dalam pertunjukan berdurasi 60 menit. Januari silam baru saja merilis album debut dengan judul Nona Ria yang berisikan lagu-lagu seperti Sayur Labu, Antri Yuk, Maling Jemuran, dan Salam Nona Ria.

Penyanyi Memes juga membawa penonton bernostalgia melalui lantunan lagu Pesawatku dan Terlanjur Sayang pada perhelatan Java Jazz 2018. Melalui dua penampilannya itu, sejenak ia membawa penonton ke era 90an.

Mengenakan dress panjang semata kaki, penampilan Memes memberikan kesan anggun meskipun hanya menguncir rambutnya. Selain itu, pertunjukannya di hari terakhir Java Jazz diiringi sang suami, Addie MS, yang diakui jarang-jarang bisa terjadi.

"Makasih Mas Addie. Jarang-jarang diiringi Mas Addie. Biasanya Kevin. Kamu enggak apa-apa kan mengiringi saya?" kata Memes di atas panggung.

gma/R-1

Komentar

Komentar
()

Top