Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Transportasi Kereta

KCJB Berperan Bentuk Koridor Komuter Jakarta-Bandung

Foto : ANTARA/HO-PT KAI

Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengungkapkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) berperan sebagai simpul integrasi moda transportasi yang mendorong terbentuknya koridor bagi pelaju (komuter) Jakarta dan Bandung. KCJB berperan sebagai simpul integrasi moda transportasi dengan pihak BUMN, BUMD atau swasta lain.

"Dengan demikian diharapkan dengan menjadi simpul integrasi, KCJB dapat mendorong terbentuknya budaya bertansportasi umum yang lebih baik dan menjadi koridor bagi pelaju (komuter) Jakarta-Bandung atau sebaliknya," kata GM Corporate Secretary PT KCIC, Rahadian Ratry, saat dihubungi di Jakarta, Jumat (20/1).

Seperti dikutip dari Antara, KCJB selama ini membangun komunikasi dengan berbagai pihak agar konektivitas integrasi yang diinginkan bisa terwujud. Bukan hanya dengan pihak pengelola Lintas Rel Terpadu (LRT) dan KAI, komunikasi juga dilakukan dengan pihak lain, seperti Trans Jakarta, pengusaha moda transportasi lainnya dan perusahaan swasta.

"KCJB juga melakukan komunikasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk meningkatkan aksesibilitas menuju stasiun-stasiun KCJB sehingga KCJB semakin mudah dijangkau oleh masyarakat," kata Rahadian.

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, mengungkapkan kehadiran kereta cepat akan menjadikan Jakarta dan Bandung sebagai komuter.

Arya mengatakan dengan menjadi koridor komuter atau terhubungkan secara cepat melalui jaringan kereta, akan mengubah semua perilaku dan budaya mobilitas masyarakat khususnya di kedua wilayah tersebut.

Dampak Berantai

Di samping itu, menurut dia, penempatan stasiun KCJB di Tegalluar untuk mendorong pengembangan baru di wilayah tersebut. Kehadiran KCJB akan menimbulkan dampak positif berantai terutama pertumbuhan ekonomi di kedua kota yang diperkirakan dapat meningkat secara signifikan.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini KCJB yang saat ini mendekati tahapan akhir pembangunan akan semakin menguatkan daya saing Indonesia.

"Kita harapkan dengan KCJB ini mobilitas orang dan barang bisa menjadi cepat dan meningkat, kemudian daya saing kita juga akan semakin kuat," kata Jokowi.

Presiden Jokowi berharap KCJB turut memunculkan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru di sepanjang jalur yang dilewati. "Kemudian ada titik-titik pertumbuhan ekonomi baru di Jakarta, di Bandung ada, kemudian di Kabupaten Bandung juga terjadi," ujarnya.

Kepala Negara menyatakan berdasarkan laporan yang diperolehnya, pembangunan KCJB telah mencapai 88,8 persen dari keseluruhan.

Jokowi mengakui proses pembangunan sempat menemui kendala saat pembuatan terowongan di tunnel 2 dan tunnel 11. "Memang ada masalah karena memang tanahnya yang sangat sulit dikendalikan, tetapi alhamdulillah sekarang sudah selesai," katanya.

Presiden memperkirakan KCJB bakal rampung dan bisa mulai beroperasi medio Juni 2023.

KCJB didesain berkecepatan 350 km/jam menempuh jarak 142 km guna menyingkat waktu tempuh kedua kota itu dari sedikitnya tiga jam menjadi sekira 40 menit. Proyek KCJB dimulai sejak 2016 dan merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional sesuai Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top