
KBRI Tokyo Serukan Harmoni Antardiaspora Dalam Perayaan Natal 2024
Perayaan Natal 2024 KBRI Tokyo bersama KMKI Jepang, Tokyo, Sabtu (14/12).
Foto: Antara/KBRI TokyoTokyo - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo menyerukan untuk membangun harmoni dan menjadikan perbedaan sebagai kekuatan di antara diaspora dalam perayaan Natal 2024.
"Pesan Natal mengajak kita semua untuk memperkuat tekad membangun harmoni dan menjadi pribadi yang peduli terhadap sesama. Sebagai bagian dari diaspora Indonesia di Jepang, nilai-nilai ini menjadi sangat relevan. Perbedaan budaya, agama, dan tradisi harus menjadi kekuatan yang memperkaya, bukan halangan yang memisahkan," ujar Wakil Duta Besar Maria Renata Hutagalung dalam keterangan tertulis di Tokyo, Minggu.
Perayaan Natal yang bertema “Marilah kita pergi ke Betlehem" diselenggarakan oleh Keluarga Masyarakat Kristen Indonesia (KMKI) bekerja sama dengan KBRI Tokyo di Balai Indonesia Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT) Sabtu (14/12).
Maria mengapresiasi kebersamaan jemaat KMKI, khususnya dalam menjaga semangat toleransi dan persatuan di tengah perbedaan.
Dia juga berpesan untuk menjaga citra baik Indonesia di Jepang.
“Kita patuhi budaya, tata krama serta peraturan perundangan yang berlaku disini. Kita saling jaga, agar nama Indonesia terus bersanding dengan pesan kasih dan damai," tambahnya.
Pastor Caleb Supratman dari Gereja International Full Gospel Fellowship (IFGF) mengatakan kelahiran Yesus Kristus di Betlehem adalah sebuah momentum sederhana namun penuh makna yang mengajarkan kasih, kerendahan hati dan harapan.
"Hari ini kita diajak untuk merefleksikan nilai-nilai tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Terutama di tengah komunitas Indonesia di Jepang," jelas Pastor Caleb Supratman.
Sementara itu Pendeta Henry Mimbar dari Gereja Interdenominasi Injil Indonesia (GIII) menekankan Natal mengajak semua umat Kristen di dunia khususnya kepada WNI di Jepang meneladani para gembala yang mendengar berita sukacita kepada apa yang Tuhan perintahkan dalam kitab suci agar pergi kepada Juruselamat.
WNI di Jepang, menurut dia, harus dapat menjadi orang yang peduli dengan lingkungan sekitarnya, bahkan harus hadir sebagai berkat bagi orang lain.
Nicholas Widodo salah seorang warga Saitama mengapresiasi perayaan Natal ini yang menurutnya penuh kehangatan selain mempererat kebersamaan juga berbagi berkat bersama keluarga dan teman-teman.
Perayaan Natal tahun ini juga pertama kalinya digelar Pasar Natal di mana dijajakan camilan tradisional Indonesia, kue cucur, risoles dan lalampa dari Manado.
Berbagai kesenian baik Indonesia maupun Jepang juga hadir dalam perayaan tersebut, di anatranya Nihon Buyo dan tari Bali.
Berita Trending
- 1 Polresta Cirebon gencarkan patroli skala besar selama Ramadhan
- 2 Kota Nusantara Mendorong Investasi Daerah Sekitarnya
- 3 Ini Klasemen Liga 1 Setelah PSM Makassar Tundukkan Madura United
- 4 Pemerintah Kabupaten Bengkayang Mendorong Petani Karet untuk Bangkit Kembali
- 5 Negara-negara Gagal Pecahkan Kebuntuan soal Tenggat Waktu Laporan Ikim PBB
Berita Terkini
-
Waspada, Harga Pangan Naik, Bukan Sekadar Siklus Tahunan
-
Tak Melulu Kejar Cuan, Dunia Usaha Juga Terlibat Aktif Atasi Masalah Sampah
-
Dari Irigasi ke Energi, Proyek Bendungan-PLTA Masuk Skema KPBU
-
Wamentan Meminta 2–3 Hari untuk Menurunkan Harga Cabai
-
Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Membagikan Paket Sembako