Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kazakhstan Berkabung, 42 Orang Tewas dalam Kebakaran Tambang ArcelorMittal

Foto : AFP

Bendera nasional Kazakhstan dikibarkan setengah tiang untuk menandai hari berkabung nasional bagi para penambang yang tewas.

A   A   A   Pengaturan Font

KARAGANDA - Kazakhstan mengumumkan hari berkabung nasional pada Minggu (29/10) setelah peristiwa kebakaran di tambang ArcelorMittal yang menewaskan 42 orang. Kecelakaan terburuk dalam sejarah negara bekas Soviet itu.

Tragedi yang terjadi di tambang batu bara Kostenko di wilayah Karaganda pada Sabtu kemarin terjadi setelah serangkaian insiden maut di tambang ArcelorMittal dan telah mendorong nasionalisasi perusahaan tersebut.

"Pada pukul 15.00, 42 jenazah ditemukan," kata layanan darurat Kazakhstan melalui media sosial.

Pencarian empat penambang terus berlanjut.

Tim penyelamat sebelumnya memperingatkan kemungkinan menemukan penambang yang masih hidup "sangat rendah", karena kurangnya ventilasi dan kekuatan ledakan sejauh 2 km.

Jumlah korban tewas melebihi kecelakaan serupa di tahun 2006 yang menewaskan 41 penambang di situs ArcelorMittal lainnya. Peristiwa ini juga terjadi dua bulan setelah insiden lain yang menewaskan lima penambang.

Kemarahan dan ketidakpercayaan masyarakat setelah bencana di Karaganda, Kazakhstan tengah.

"Setiap penambang adalah pahlawan, karena ketika dia terpuruk, dia tidak tahu apakah dia akan kembali atau tidak," kata mantan penambang Sergei Glazkov.

Banyak yang menyambut baik langkah pemerintah menuju nasionalisasi, karena marah dengan rekam jejak keselamatan perusahaan.

Daniar Mustafin, seorang salesman berusia 42 tahun, mengatakan lebih menyukai "nasionalisasi penuh tanpa kompensasi material bagi pemilik saat ini".

Presiden Kassym-Jomart Tokayev memerintahkan untuk mengakhiri kerja sama dengan perusahaan yang berbasis di Luksemburg itu.

Perusahaan Terburuk

Berbicara kepada keluarga korban di tambang, Tokayev menyebut ArcelorMittal sebagai "perusahaan terburuk dalam sejarah Kazakhstan dalam hal kerja sama dengan pemerintah".

Pemerintah Kazakh dan raksasa baja tersebut mengumumkan perjanjian awal untuk "mengalihkan kepemilikan perusahaan (lokal) demi kepentingan Republik Kazakhstan", kata Perdana Menteri Alikhan Smailov.

"ArcelorMittal dapat mengonfirmasi bahwa kedua pihak telah … menandatangani perjanjian awal untuk transaksi yang akan mengalihkan kepemilikan ke Republik Kazakhstan," kata raksasa baja global tersebut. Pihaknya berkomitmen untuk "menyelesaikan transaksi ini sesegera mungkin."

Pada Minggu, bendera setengah tiang dikibarkan untuk menandai hari berkabung nasional yang diumumkan oleh Presiden Tokayev, menurut laporan koresponden AFP.

Sejak runtuhnya Uni Soviet pada 1991, sekitar 200 penambang tewas di Kazakhstan, sebagian besar terjadi di lokasi ArcelorMittal.

Politisi lokal juga menyerukan nasionalisasi segera terhadap perusahaan tersebut.

"Mereka harus menjawab di depan pengadilan karena mereka tidak menjamin keselamatan masyarakat," kata anggota parlemen setempat, Kudaibergen Beksultanov.

"Negara perlu mengambil tindakan sendiri sekarang."

Kedatangan perusahaan ini di Kazakhstan pada 1995 awalnya dipandang sebagai secercah harapan di tengah kemerosotan ekonomi setelah jatuhnya komunisme.

Namun kurangnya investasi dan standar keselamatan yang tidak memadai berulang kali dikritik oleh pihak berwenang. Sementara serikat pekerja menyerukan kontrol pemerintah yang lebih ketat.

ArcelorMittal, dipimpin oleh pengusaha India Lakshmi Mittal, mengoperasikan sekitar 15 pabrik dan pertambangan di pusat bekas republik Soviet itu.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top