Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Energi Terbarukan | Tiap Tambahan PLTS Atap Berkapasitas 9 MW Dampak Ekonominya USD17,9 Juta

Kawal Penerapan Aturan PLTS Atap

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

"Diharapkan juga akan memenuhi upaya Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap (GNSSA) yang dicanangkan METI bersama Asosiasi Energi Terbarukan pada kegiatan Indo EBTKE Conex Tahun 2017 dalam rangka memperoleh pemasangan PLTS Atap sebesar 1 GW per tahun," ujarnya.

Dirinya menjelaskan, sejak terbitnya Permen ESDM No 49/ 2018, hanya 35 MW PLTS Atap yang terpasang. "Ini berarti sangat jauh dari target melalui GNSSA. Apalagi saat ini dengan program transisi energi untuk menuju net zero emission (NZE) pada 2050 maka energi surya menjadi salah satu andalan bagi pencapaiannya," tegasnya.

Potensi energi surya di Indonesia sesungguhnya cukup besar, lebih dari cukup untuk memenuhi target NZE. Menurut catatan, potensi energi surya yang diinventarisir Ditjen EBTKE adalah sebesar 207 GW. Sementara itu, hasil perhitungan METI, potensinya mencapai 2.000 GW, sedangkan perhitungan dari IESR menyebutkan bahwa potensi energi surya Indonesia mencapai 19.800 gigawatt-peak (GWp).

Hal ini menjadi penting bagi Indonesia karena Permen No 26 Tahun 2021 ini akan memegang peranan penting untuk mendukung pencapaian target 23 persen bauran energi terbarukan di 2025 sesuai target PP No 79/2014 (KEN) dan Perpres No 22/2017 (RUEN) serta rencana transisi energi untuk mencapai target net zero emission di 2060.

Karena itu, PLTS atap diperkirakan dapat mengakselerasi penambahan pembangkit energi terbarukan dalam bauran energi nasional.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top