Kaum Muda Myanmar Berlomba Tinggalkan Negaranya Pasca-Pengumuman Wajib Militer
Kaum muda Myanmar mengantre untuk mendapatkan visa di kedutaan Thailand di Yangon setelah junta menyatakan akan memberlakukan wajib militer.
Kedutaan mengatakan pihaknya mengeluarkan 400 tiket bernomor setiap hari untuk mengatur antrean.
Seorang pelajar, Aung Phyo (20), mengatakan kepada AFP, dia tiba di kedutaan pada Kamis pukul 8 malam dan tidur di mobilnya sebelum mulai mengantre sekitar tengah malam.
"Kami harus menunggu selama tiga jam dan polisi membuka gerbang keamanan sekitar jam 3 pagi dan kami harus berlari ke depan kedutaan untuk mencoba mendapatkan tempat untuk mendapatkan token," kata Aung Phyo, yangmenggunakan nama samaran karena khawatir akan keselamatannya.
Undang-undang tersebut dibuat oleh junta sebelumnya pada 2010 tetapi tidak pernah digunakan, tidak jelas bagaimana undang-undang tersebut akan ditegakkan.
Tidak ada rincian yang diberikan tentang bagaimana warga akan dipanggil untuk bertugas, namun banyak anak muda tidak mau menunggu dan mencari tahu.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya