Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Edukasi Antikorupsi - Bus Antikorupsi Menjadi Ikon Pendidikan

Kaum Muda Bogor Diminta Berintegritas

Foto : ANTARA/HO-Pemkot Bogor

Wakil Wali Kota Bogor Dedie Abdul Rachim (kedua kanan) bersama Wakil Ketua KPK Johanis (ketiga dari kanan) Tanak saat berjalan di Lapangan Sempur pada kegiatan sosialisasi antirasuah di Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/5).

A   A   A   Pengaturan Font

BOGOR - Kaum muda Kota Bogor sebagai generasi diminta memegang teguh kepribadian berintegritas agar tidak terjebak dalam akselerasi korupsi yang makin marak. Untuk itu, Pemerintah Kota Bogor bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengedukasi generasi muda tersebut agar terus menjaga integritas saat bertugas di mana pun.

"Sosialisasi antikorupsi ini menggunakan bus KPK di Lapangan Sempur sebagai inisiasi Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim," kata Wakil Ketua KPK, Johanis Tanak, Minggu. KPK diminta datang ke Bogor untuk memberikan pemahaman tentang antikorupsi kepada generasi muda. Johanis menjelaskan sebuah kabupaten atau kota yang memiliki kondisi ekonomi dan tingkat kesejahteraan masyarakat cukup bagus diyakini dapat menekan angka korupsi.

"Kalau korupsi marak, kondisi ekonomi tidak akan bagus. Kesejahteraan warga juga tidak baik," ujarnya.
Johanis menerangkan kehadiran KPK merupakan amanah undang-undang untuk memberikan pemahaman dan landasan hukum yang kuat bagi pemberantasan korupsi.

"Program jelajah negeri antikorupsi adalah salah satu cara KPK meningkatkan nilai-nilai integritas masyarakat, termasuk warga Kota Bogor, sedangkan bus antikorupsi menjadi ikon pendidikan antikorupsi," jelas Johanis.

Pada kesempatan itu, Johanis juga mengajak masyarakat untuk menolak politik uang menjelang atau saat pemilu mendatang. Menurut dia, biasanya money politic yang disebut serangan fajar akan datang dini hari jelang pencoblosan.

"Tradisi serangan fajar akan menghasilkan pimpinan yang hanya meningkatkan kepentingan pribadi dan golongan," ujarnya.

Untuk menghindari situasi tersebut, perlu memutus mata rantai serangan fajar. Maka, jangan menerima amplop atau sembako. Itu hanya akan merugikan warga sendiri selama 5 tahun ke depan.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, yang juga pernah bertugas di KPK menambahkan, saat itu dia berinisiatif membentuk bus KPK untuk memberi pemahaman dan edukasi kepada masyarakat. Bus KPK hadir tahun 2017. Busa KPK dibuat daripada membangun cabang di daerah-daerah.

Dedie juga melaporkan bahwa tingkat ekonomi di Kota Bogor berada di atas rata-rata nasional dan Jawa Barat. Capaian tersebut merupakan bagian dari semangat ASN Kota Bogor sebagai para birokrat untuk melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya.

Dedie berharap kehadiran bus KPK bisa memberikan pemahaman lebih baik tentang antikorupsi dan nilai integritas kepada generasi muda. Ini untuk menciptakan generasi emas Indonesia dari Kota Bogor. Integritas dengan memiliki sembilan nilai: jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top