Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Minggu, 21 Mar 2021, 12:50 WIB

Kata Perwira Bintang Dua TNI AU, Ini Keunggulan Angkatan Udara Indonesia

TNI AU menggelar FGD tentang air power di Bangsal Srutasala, Seskoau, Lembang yang dibuka langsung Danseskoau Marsda TNI Samsul Rizal.

Foto: Istimewa

BANDUNG - Hari Kamis(18/3), bertempat diBangsal Srutasala, Seskoau, Lembang telah digelar Focus Group Discussion (FGD) tentang Air Power. Danseskoau Marsda TNI Samsul Rizal hadir langsung membuka FGD.

Dalam kata sambutannya, perwira tinggi Angkatan Udara (AU) tersebut mengatakan keunggulan yang dimiliki TNI AU yaitu kecepatan, fleksibilitas, dan kenyal. Ini yang harus terpelihara agar keterbatasan yang dimiliki yaitu ketergantungan akan perkembangan dan transformasi teknologi tidak mempengaruhi momentum kesiapan operasi TNI AU dalam mencapai keunggulan di udara.

"Maka, menyadari tugas dan tanggung jawab TNI AU sebagai kekuatan pertahanan udara sangat ditentukan dari kesiapan Alutsista dan komponen pendukungnya di mana kedua faktor tersebut harus senantiasa dalam performa terbaik agar mencapai postur ideal dalam menjalankan perannya untuk mengamankan wilayah udara," tutur Marsda Samsul Rizal dalam keterangan tertulisnya yang diterima Koran Jakarta, Minggu (21/3).

Untuk itu, lanjut perwira tinggi bintang dua angkatan udara tersebut, proses transformasi Alutsista udara yang memenuhi standar kesiapan operasi perang modern menjadi prasyarat mutlak. Sehingga ini dapat mengoptimalkan kekuatan dan kemampuan dalam mewujudkan keunggulan di udara.

"Walau air power mampu mengantisipasi potensi ancaman, namun peran air power akan semakin efektif jika diintegrasikan dengan matra lain, seperti dengan matra darat, laut, ruang angkasa, dan siber," katanya.

Bahkan, kata dia,air power juga perlu dikembangkan untuk dapat berintegrasi dengan kementerian dan lembaga non-militer. Misalnya terintergrasi dengan otoritas penerbangan sipil, industri penerbangan, dan lain sebagainya.

"Di sisi lain peran air power juga perlu dikaitkan dengan konteks strategis penggunaannya, yaitu untuk konteks pertahanan, ekonomi dan sosial.

Inilah yang mendasari diadakan seminar FGD untuk menghasilkan naskah seminar internasional air power yang tentunya dengan mengundang nara sumber yang berkompeten di bidangnya agar memperoleh data-data serta informasi yang akurat," ungkapnya.

Sang Marsekal Muda TNI AU ini pun berharap melalui FGD, tim perumus naskah dan para peserta dapat berpartisipasi aktif serta berkolaborasi dengan nara sumber menyampaikan pemikiran, gagasan, tanggapan, dan saran yang nantinya dapat bermanfaat dalam penyusunan naskah seminar internasional air power yang akan mengambil tema Transformasi Air Power Guna Mewujudkan TNI Angkatan Udara yang Disegani di Kawasan.

Ikut hadir sebagai nara sumber dalamFGD yang digelar secara daring dan tatap muka ini, antara lain Marsda TNI Arif Mustofa, Dr. Ian Montratama, Pangkosekhanudnas II, Marsma TNI Ian Fuadi, Dan Lanud Silas Papare Marsma TNI Budhi Achmadi, Kolonel Tek J.K. Ginting, Kolonel Adm Agung Karyanto, perwakilan Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN), Curie Maharani Savitri, Yohanes Sulaiman, Iis Gindarsah, Profesor Arry Bairus Bairus dan Dr. Rafael.

Hadir juga Wadanseskoau Marsma TNI Ronny Irianto Moningka, para pejabat Seskoau, tim perumus naskah, dan peserta lainnya yang mengikuti secara daring.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Agus Supriyatna

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.