Kasus Tuberkulosis di Indonesia Melonjak, Pemerintah Harus Segera lakukan Ini
Zero TB Yogyakarta lakukan ACF berteknologi AI untuk membantu penafsiran hasil rontgen dada pasien.
Pertama, perilaku masyarakat dalam mencari pengobatan yang didasari oleh minimnya pengetahuan seputar TB. Survei Prevalensi TB 2013-2014 menunjukkan bahwa hanya 26% pasien mencari pengobatan di fasilitas kesehatan, 43% tidak mencari pengobatan, dan 31% melakukan pengobatan sendiri. Kedua, kurangnya kapasitas penyedia layanan kesehatan turut menyebabkan tidak tuntasnya pengobatan pasien TB.
Laporan Kemenkes pada 2022 menunjukkan total kasus TB yang sudah tercatat dan diobati, hanya mencapai 86%. Berdasarkan fasilitas kesehatannya, angka keberhasilan pengobatan (treatment success rate) yang mencapai target nasional 90% hanya di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas).
3. Perbanyak investigasi kontak dan terapi pencegahan
Investigasi kontak sebanyak 90% atau lebih harus dilakukan untuk menemukan pasien TB aktif maupun pasien infeksi laten TB (ILTB), kondisi ketika gejala TB tidak muncul karena tubuh pasien mampu mengendalikan Mycobacterium tuberculosis, tetapi sistem kekebalannya tidak sanggup mengeliminasi bakteri secara sempurna.
Mengidentifikasi dan mengobati pasien ILTB sangat penting untuk mencegah perkembangan infeksi menjadi TB aktif.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya