Kasus TBC Tinggi karena Perbaikan Sistem Pelaporan
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi.
Perbaikan sistem deteksi dan pelaporan menunjukkan adanya peningkatan kasus TBC dari 724 ribu pada 2022 menjadi 809 ribu pada 2023.
Perbaikan sistem deteksi dan pelaporan menunjukkan adanya peningkatan kasus TBC dari 724 ribu pada 2022 menjadi 809 ribu pada 2023.
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut angka laporan kasus Tuberkulosis (TBC) di Indonesia yang mencapai 800 ribu lebih pasien hingga 2023 merupakan hasil dari perbaikan sistem deteksi dan pelaporan.
"Sebelum pandemi, penemuan kasus TBC hanya mencapai 40-45 persen dari estimasi kasus TBC, jadi masih banyak kasus yang belum ditemukan atau juga belum dilaporkan," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi di Jakarta, kemarin.
Ia mengatakan komitmen Indonesia dalam mengatasi TBC dibuktikan dengan memperbaiki sistem deteksi dan pelaporan sehingga tercapai notifikasi kasus tertinggi sepanjang sejarah pada 2022 dan 2023. Lebih dari 724.000 kasus TBC baru ditemukan pada 2022 dan jumlahnya meningkat menjadi 809.000 kasus pada 2023.
Jumlah ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan kasus sebelum pandemi yang rata-rata penemuannya di bawah 600 ribu per tahun.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya