Karhulta di Sungai Rotan, Kabupaten Muara Enim Memasuki Hari ke-22
Manggala Agni sedang memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Desa Suka Dana, Kecamatan Sungai Rotan, Kabupaten Muara Enim, Sumsel.
Foto: ANTARA/HO-BPPIKHL SumateraPalembang - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan menyebutkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Desa Suka Dana, Kecamatan Sungai Rotan, Kabupaten Muara Enim, memasuki hari ke-22.
"Pemadaman di wilayah itu masih dilakukan hingga saat ini memasuki hari ke-22. Api berhasil dipadamkan tapi masih menyisakan asap," kata Kabid Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman di Palembang, Kamis.
Ia menjelaskan luas lahan yang terbakar sekitar 10 hektare dengan tipe kebakaran di permukaan vegetasi lahan yang terbakar di gambut atau hutan kebun milik masyarakat. Untuk luas lahan yang sudah dipadamkan sekitar 70 persen dan sisanya 30 persen masih berasap tipis.
"Tim akan melakukan pemadaman dan pendinginan di lokasi yang sudah dipadamkan hari ini," jelasnya.
Kemudian, Satgasjuga melakukan pemadaman di Desa Suka Maju, Kecamatan Sungai Rotan, kobaran api di lokasi ini hampir mengarah ke permukiman warga.
"Pemadaman lanjutan hari ke-8 (kemarin) juga dilakukan di Suka Maju karena api kembali menyala dan mengarah ke permukiman warga. Luas lahan hutan dan gambut yang terbakar mencapai 2 hektare. Api dinyatakan sudah padam," ujarnya.
Ia mengatakan pihaknya belum mengetahui penyebab dan pemilik lahan yang terbakar di lokasi itu. Dalam pemadaman jalur udara di Sungai Rotan, helikopter melakukan 25 kaliwater bombingdi wilayah itu.
Selain itu, pemadaman lanjutan juga dilakukan di Desa Putak Kecamatan Gelumbang, Muara Enim yang terbakar sejak Senin (23/9). Luas lahan terbakar mencapai 6 hektare, hari ini merupakan pemadaman hari ke-4.
"Pemadaman lanjutan dilakukan karena masih ada asap di beberapa titik pada lahan gambut dan hutan semak belukar yang belum diketahui penyebab dan pemilik lahannya," ujarnya.
Sudirman mengatakan personelyang turun ke lapangan disebut terkendala sumber air dan tak ada sinyal seluler untuk melakukan komunikasi. Sehingga membuat lahan tersebut sulit dipadamkan karena personel harus membawa tandon ke lokasi karhutla.
"Upaya pemadaman jalur udara dilakukan dengan 2 helikopterwater bombing. Dari 2 kali sorti yang dilakukan, kedua helikopter itu melakukan 88 kaliwater bombing," kata dia.
Berita Trending
- 1 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 2 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 3 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 4 Sabtu, Harga Pangan Mayoritas Turun, Daging Sapi Rp131.990 per Kg
- 5 Desa-desa di Indonesia Diminta Kembangkan Potensi Lokal