Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kapal Selam Otonom Aman dari Pelacakan Musuh

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Inggris meluncurkan kapal selam uji coba tanpa awak atau disebut MSubs of Plymouth. Kapal ini akan melakukan pengujian sebagai Extra-Large Unmanned Underwater Vehicle (XLUUV), meluncur pertama kali di lautan Plymouth pada 20 April 2021.

Kapal rahasia seberat 9 ton ini dapat berdampak signifikan bagi kekuatan angkatan laut Inggris di masa depan. Kapal dikembangkan oleh perusahaan MarineAI setelah setelah berhasil memenangkan kontrak Kementerian Pertahanan senilai 2,5 juta poundsterling atau sekitar 50,5 miliar rupiah.

Dalam pengujian untuk membangun dan menguji prototipe XLUUV, Angkatan Laut Inggris mensyaratkan kapal selam tanpa awak tersebut harus dapat beroperasi sejauh 3.000 mil atau 4828 km dari titik awal dalam waktu tiga bulan. Tentu saja kapal harus bisa beroperasi secara otonom, yang diatur sepenuhnya oleh pemrograman AI.

Ollie Thompson adalah lulusan baru yang sedang belajar untuk mendapatkan gelar master di bidang robotika di Universitas Plymouth mengatakan, ia bekerja untuk MarineAI yang memasang otak dari kapal selam uji coba tersebut.

"Kami tahu banyak orang tidak percaya pada AI. Jadi kami bekerja dengan elemen yang dapat kami uji, kami memisahkan hal-hal ke dalam kotak," ujar dia kepada BBC.

Hal yang paling sulit ungkapnya adalah membagi masalah AI menjadi beberapa komponen dan manajemen misi. Untuk mendapat hasil pemrograman AI yang dilakukan adalah menyimulasikan kehadiran kapten terlatih melatih pemrograman mesin pembelajaran.

Kelebihan kapal selam otonom tanpa awak yang berada di bawah air dalam isolasi total dari kontak manusia adalah sulit terdeteksi musuh. Kapal selam aman dari pelacakkan karena karena tidak adanya sinyal radio yang dipancarkan yang dapat dilacak.

"Untuk menjalankan AI, MarineAI menggunakan super komputer IBM AC922 yang sangat besar, salah satu yang terbesar di Barat Daya Inggris," kata Thompson. "Sebaliknya, otak kapal selam XLUUV hanya berukuran 15 cm persegi dengan mengandalkan chip Nvidia yang biasa dipakai untuk perangkat game di komputer," ujar dia.

Chip dari Nvidia menurut Thomson sangat hemat energi. Menjaga konsumsi daya seminimal mungkin sangat penting untuk membuat baterai kapal selam tahan selama berbulan-bulan. Selain itu AI membuat kapal selam dapat ditugaskan pada medan yang ekstrim di dasar laut dalam.

Mencari ranjau atau menanam alat intelijen elektronik, di bawah tekanan air yang tinggi dan arus yang cepat sangat berisiko bagi awak angkatan laut. Kapal selam AI dapat mengganti tugas penuh tantangan itu sehingga tidak harus mengorbankan manusia.

Cdr Ryan Ramsey yang bekerja dalam teknologi AI setelah meninggalkan angkatan laut menilai, perangkat lunak cerdas dan naluri manusia mungkin tidak menghasilkan respons yang sama.

"AI akan berjuang untuk menyamai keterampilan pengambilan keputusan manusia. Ada banyak keterampilan kapal selam yang dapat Anda transfer, tetapi Anda harus menerima bahwa generasi pertama tidak akan sempurna," ujar dia.

AI nantinya akan belajar menentang komandan kapal selam NATO yang dia lawan dalam latihan. "Kenyataannya adalah jika Anda tidak tahu bagaimana seseorang beroperasi, dia akan menemukan kapal selam Anda sebelum Anda menemukannya. Anda tidak dapat meniru masukan emosional itu dalam AI," ujar dia. ? hay


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top