Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kapal Pemasok Filipina 'Ditabrak' Kapal Penjaga Pantai Tiongkok

Foto : ABS-CBN/Facebook/Phillipines Coast Guard

Sebuah kapal Penjaga Pantai Tiongkok menyemprotkan meriam air ke kapal Penjaga Pantai Filipina yang mengantarkan pasokan kepada pasukan militer yang ditempatkan di Beting Ayungin ( Second Thomas Shoal ) di Laut Filipina Barat pada 5 Agustus 2023.

A   A   A   Pengaturan Font

MANILA - Sebuah kapal Filipina "ditabrak" oleh kapal penjaga pantai Tiongkok saat misi pasokan pada Minggu (10/12), kata penjaga pantai Filipina.

Jay Tarriela, juru bicara penjaga pantai Laut Filipina Barat, mengatakan di platform media sosial X, sebuah kapal Tiongkok juga menyemprotkan "meriam air" ke tiga kapal Filipina yang terlibat dalam misi pasokan, sehingga menyebabkan "kerusakan mesin yang serius" pada salah satu kapal tersebut.

Insiden di dekat Second Thomas Shoal di Kepulauan Spratly itu terjadi sehari setelah Filipina menuding penjaga pantai Tiongkok menggunakan meriam air untuk "menghalangi" tiga kapal pemerintah yang mengirim perbekalan kepada nelayan Filipina di dekat Scarborough Shoal, di lepas pantai utama pulau Luzon.

Beberapa jam sebelum insiden terakhir, konvoi sipil yang melibatkan 100 nelayan Filipina memulai perjalanan melewati Second Thomas Shoal sebagai bagian dari misi untuk menyampaikan kegembiraan Natal dan perbekalan ke pos terdepan yang terpencil.

Filipina dan Tiongkok memiliki sejarah panjang insiden maritim di Laut Tiongkok Selatan yang disengketakan, yang merupakan jalur perdagangan senilai triliunan dollar setiap tahunnya.

Hal ini terjadi meskipun Pengadilan Arbitrase Permanen yang berbasis di Den Haag pada 2016 memutuskan bahwa klaim Tiongkok atas perairan tersebut tidak memiliki dasar hukum dan pembangunan pulau-pulau buatan di perairan yang disengketakan adalah ilegal.

Beijing menolak untuk ambil bagian dalam proses tersebut dan mengabaikan keputusan tersebut.

Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Taiwan juga memiliki klaim atas perairan tersebut.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top