Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Keamanan Pangan

Kandung Bahan Berbahaya, Masyarakat Diimbau Kurangi Konsumsi Mi Instan

Foto : Sumber: World Instant Noodles Association - KORAN
A   A   A   Pengaturan Font

Dia mengingatkan bahwa konsumsi mi instan di kalangan anak dan remaja Indonesia sangat tinggi. Padahal berbagai artikel ilmiah sudah menjelaskan bahwa konsumsi mi instan, sama sekali jauh dari kecukupan gizi bahkan berbahaya bagi tumbuh kembang anak. "Apalagi kita tahu 100 persen bahan baku mi instan itu impor. Devisa habis, kandungan gizi rendah, malah sekarang ada ancaman kandungan zat yang membahayakan kesehatan," papar Intan.

Regulasi Beragam

Sementara itu, Pakar dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Purwiyatno Hariyadi, mengatakan regulasi tentang etilen oksida di berbagai negara penerapannya memang beragam, terdapat negara yang melarang penggunaannya, namun ada juga yang masih memperbolehkan penggunaannya.

"Indonesia termasuk negara yang melarang penggunaan etilen oksida untuk pestisida/zat aktif pestisida dan bahan pangan (fumigasi), namun masih menggunakannya untuk sterilisasi alat-alat kesehatan," terang Purwiyatno seperti dikutip dari Antara.

Dengan adanya regulasi yang beragam tersebut maka batas maksimum residu (BMR) pada pangan juga berbeda-beda di masing-masing negara. Salah satu wilayah yang menerapkan regulasi BMR paling ketat adalah Uni Eropa. "Terdapat pula berapa negara belum menetapkan BMR, sehingga BMR yang ditetapkan masing-masing negara berbeda, yaitu ada yang menetapkan 0.01 ppm atau bahkan ada yang mempersyaratkan tidak terdeteksi," papar Purwiyatno.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top