Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kesehatan Rakyat

Kandidat Vaksin Merah Putih Gunakan Antibodi Telur Ayam

Foto : Antara
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kandidat vaksin Merah Putih salah satunya memanfaatkan antibodi kuning telur ayam atau IgY. Antibodi spesifik tersebut dapat mencegah menempelnya virus pada reseptor inang. Demikian disampaikan Kepala Organisasi Riset Teknologi Nuklir (ORTN), Badan Riset, dan Inovasi Nasional (BRIN), Agus Sumaryanto, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (12/11).

"IgY telah lama diteliti dan diaplikasikan pada diagnostik maupun terapi penyakit di hewan ternak dan manusia. Bahkan, IgY juga diketahui dapat menetralisasi virus SARS," ujarnya. Dia menjelaskan IgY digadang sebagai vaksin pasif Covid-19.

Dalam proses pengembangan IgY, BRIN berkolaborasi dengan Universitas Padjadjaran (Unpad) dan PT Tekad Mandiri Citra (TMC). Saat ini, prosesnya telah melewati tahap uji praklinis.

"Ini menjadi bukti bahwa teknologi nuklir mempunyai peran dalam memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat khususnya dalam penanganan Covid-19," jelasnya.

Agus menyebut BRIN akan terus mendukung dan memfasilitasi berbagai penelitian khususnya di bidang kesehatan yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Kolaborasi sesama peneliti dari dalam atau luar BRIN menjadi hal yang penting dalam mempercepat keberhasilan sebuah penelitian.

"Uji praklinis terhadap IgY merupakan keberhasilan para peneliti di lingkungan PRTNT bersama para mitranya dalam mencari solusi penanganan Covid-19," ucapnya.

Vaksin Pasif
Sementara itu, Peneliti BRIN, Hendris Wongso, menuturkan IgY yang dihasilkan dalam telur ayam specific antibody negative ini telah berhasil dimurnikan menggunakan metode kromatografi afinitas. Hasilnya, IgY anti-Covid-19 ini dapat berinteraksi dengan antigen protein spike virus SARS-CoV-2 pada uji imunoreaktivitas.

Dalam prosesnya IgY dilabeli dengan senyawa radioaktif radiolabeling. Kemudian, dilakukan pengujian dengan mengambil organ hewan untuk melihat seberapa besar antibodi tersebut menyebar di setiap organ.

"Hasilnya, IgY secara positif mampu terakumulasi pada organ-organ vital yang menjadi tempat penempelan virus SARS-CoV-2, sehingga diharapkan IgY dapat menetralisasi virus ketika terjadi infeksi. Karena itulah, IgY sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi vaksin pasif Covid-19," katanya.

Dia mengatakan vaksin pasif berpotensi mempercepat penyembuhan pasien tanpa menimbulkan keparahan yang menyertai Covid-19. Harapannya, keberhasilan uji praklinis ini dapat bermanfaat untuk pengembangan vaksin pasif di Indonesia.

"Penelitian ini juga menjadi landasan bagi pengembangan diagnostik dan terapeutik berbasis IgY untuk penyakit infeksi dan kanker di Indonesia. Lebih jauh, teknik nuklir dalam uji praklinis juga dapat diaplikasikan pada berbagai kandidat obat lainnya, selain antibodi IgY," tandasnya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top