Kampus Mesti Bekali Mahasiswa dengan Keterampilan
DiÂrektur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (BelÂmawa) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Intan Ahmad.
JAKARTA - Perguruan Tinggi (PT) jangan hanya menekankan pada pencapaian Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa. Mahasiswa harus dibekali dengan keahlian lainnya.
"Selama ini, kampus selalu menekankan pada IPK, sementara yang dibutuhkan di dunia kerja adalah kemampuan negosiasi, kerja sama, dan kepemimpinan. Ke depannya, kampus harus dapat menanamkan keterampilan tersebut pada mahasiswanya," kata Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Intan Ahmad, usai Rapat Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah III Jakarta, di Jakarta, Kamis (28/6).
Ia menambahkan, pada era revolusi industri 4.0 ini, mahasiswa harus bisa menguasai keahlian masa depan. Mahasiswa tidak hanya cukup menguasai literasi lama seperti membaca, menulis, dan menghitung sebagai modal dasar untuk berkiprah di masyarakat, tetapi juga perlu menguasai hal baru yaitu dengan data, teknologi, kemanusiaan, serta wawasan kebangsaan.
Perguruan tinggi juga dituntut mengembangkan keterampilan mahasiswanya untuk meningkatkan mutu lulusan yang memiliki daya saing di dunia kerja.
Intan menambahkan, pelayanan prima 4.0 juga sangat penting pula untuk mengubah pola pikir (mindset) dari semua pihak dalam menghadapi era digital, baik pembuat kebijakan perguruan tinggi, dosen, maupun staf nonakademiknya harus melakukan transformatif.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya