Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Semangat Toleransi

“Kampung Kerukunan" Wadah Pemersatu Umat

Foto : ANTARA/HO-Sudin Kominfotik Jakarta Selatan

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meresmikan “Kampung Kerukunan” Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Tebet, Jakarta, Kamis (13/10).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) menjadikan "Kampung Kerukunan" sebagai wadah pemersatu antara umat beragama. "Kampung kerukunan akan menjadi simbol keberagaman di satu wilayah. Ada perwakilan setiap agama untuk hidup berdampingan," kata Ketua Kesatuan Suku Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jakarta Barat, Mohammad Matsani, di Jakarta, Senin (17/10).
Di dalam "Kampung Kerukunan," Pemkot Jakbar dapat menggelar beragam forum pertemuan seluruh pemuka agama dan tokoh masyarakat. Selain itu, dia juga menggelar beragam kegiatan pemuda untuk menciptakan kerukunan antarumat beragama. Dengan konsep "Kampung Kerukunan", Matsani berharap toleransi antarmasyarakat semakin meningkat.
Dia juga berharap tingkat kriminalitas semakin turun berkat kegiatan keagamaan di Kampung Kerukunan tersebut. Sejauh ini, Jakarta Barat baru memiliki satu "Kampung Kerukunan" di kelurahan Rawa Buaya.
Matsani memastikan dalam waktu dekat beberapa wilayah juga akan dijadikan sebagai "Kampung Kerukunan".
Sebelumnya, Kesbangpol Jakarta Barat juga sempat melakukan beberapa upaya dalam rangka meningkatkan kerukunan antarsuku ras dan agama. Salah satunya, membentuk Forum Pembauran Kebangsaan untuk menghindari konflik suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Matsani menjelaskan forum ini dibentuk sebagai tempat mediasi kelompok massa atau etnis tertentu Jakarta Barat agar tidak menimbulkan konflik.
"Forum berisi perwakilan tokoh-tokoh etnis di 34 provinsi yang ada di Jakarta Barat untuk mempererat kesatuan dan persatuan bangsa," kata Matsani. Dia menilai sejauh ini koordinasi antara ormas dan kelompok etnis suku tertentu di dalam forum tersebut sudah terjalin dengan baik.
"Setiap benturan antara ormas di lapangan selalu diselesaikan dengan baik di dalam forum tersebut," ucap Matsani. Tidak hanya itu, diskusi antara ormas dan tujuan mempererat nasionalisme serta tali persaudaraan antararas juga kerap dilakukan dalam forum. "Dengan kegiatan ini, tali persaudaraan semakin erat. Warga pun makin guyub," ujarnya. Matsani berharap keberadaan forum tersebut bisa merukunkan hubungan antararas di Jakarta Barat, demi kenyamanan warga.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top