"Kami Mendukung agar Tidak Bercerai"
Dalam kegiatannya, KPU yang berada di Jakarta secara rutin menggelar pertemuan kopi darat maksimal tiga bulan sekali. Dalam ajang tersebut, mereka akan mendatangkan psikolog, psikiater maupun ahli hukum untuk membicarakan topik-topik terkait perceraian maupun parenting. Di sisi lain, para anggota dapat meminta bantuan para professional tersebut jika mengalami kendala dalam proses perceraian.
"Gratis tetapi harus melalui aku dulu ya," ujar Hayu tentang para profesional yang kenal karena pertemanan tersebut. Selain itu kadang-kadang , mereka melakukan kopi darat dengan anggota KPU di Bali, Yogyakarta maupun Bandung Saat ini, anggota KPU merupakan single mom karena perceraian, kematian, wanita belum menikah maupun wanita belum menikah namun memiliki kasus hamil di luar pernikahan. Hayu mengatakan meskipun mereka secara mental dan keuangan telah mandiri atau move one namun bukan berarti tidak membutuhkan kehadiran laki-laki.
"Bagaimanapun, kita butuh laki-laki karena kalau anak sudah besar kita membutuhkan pendamping untuk curhat (curahan hati), apalagi yang muslim untuk melengkapi ibadah," ujar Hayu yang selalu mengingatkan teman-temannya. Namun setelah memiliki anak, pertimbangannya tentu berbeda dengan seorang gadis, mereka akan mempertimbangkan kecocokan dengan keluarga dan anak. KPU berdiri pada 2010, komunitas ini bermula dari tulisan-tulisan yang dibuat Hayu melalui blog.
Dia menuliskan tentang pemberdayaan perempuan dalam bidang ekonomi maupun sosial serta masalah KDRT yang dialami wanita-wanita di pesisir Jakarta, sebagai daerah kerjanya dahulu. Ternyata masalah tersebut tidak hanya dialami wanita pesisir, wanita urban pun mengalami hal serupa.
Bahkan sampai saat ini, kasus perceraian terus meningkat kurang lebih sebanyak dua persen pertahunnya. KPU sebagai bentuk dukungan untuk wanita yang mengalami perpisahan dengan pasangannya, termasuk dirinya yang telah berpisah dengan suami selama 11 tahun yang lalu. din/E-6
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya