Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perebutan Pengaruh

Kamboja Sangkal Fasilitas Rahasia di Ream

Foto : AFP/TANG CHHIN Sothy

Pangkalan AL Ream I Seorang personel AL Kamboja sedang berjaga di pintu masuk sebuah dermaga di pangkalan AL Ream di Provinsi  Preah Sihanouk beberapa waktu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

PHNOM PENH - Kamboja dan Tiongkok pada Selasa (7/6) membantah laporan bahwa mereka sedang membangun fasilitas angkatan laut rahasia untuk armada Tiongkok di Pangkalan Ream. Laporan itu mengemuka ketika Perdana Menteri Australia menyuarakan keprihatinan dan menyerukan transparansi terkait pembangunan fasilitas baru tersebut.

The Washington Postyang mengutip keterangan pejabat Barat yang tidak disebutkan namanya, mengatakan sebuah fasilitas baru di Pangkalan Ream, Kamboja, yang lokasinya strategis di Teluk Thailand, sedang dibangun untuk digunakan secara eksklusif bagi Angkatan Laut Tiongkok.

Pangkalan itu telah menjadi tempat yang menyakitkan dalam hubungan Amerika Serikat (AS)-Kamboja selama bertahun-tahun. Washington DC telah lama mencurigai bahwa pangkalan itu akan diubah untuk digunakan oleh Tiongkok yang sedang berusaha untuk menopang pengaruh internasionalnya dengan pembangunan pos-pos militer.

"Wakil Perdana Menteri Kamboja, Prak Sokhonn, menolak laporan itu dengan menyatakan bahwa tuduhan itu tak berdasar dalam panggilan telepon dengan Menlu Australia, Penny Wong," demikian sebuah pernyataan yang dirilis Selasamalam oleh Phnom Penh.

Menteri Pertahanan Kamboja dan Duta Besar Tiongkok dijadwalkan akan menghadiri upacara peletakan batu pertama pada Rabu (8/6) bagi pembangunan fasilitas baru di Pangkalan Ream, termasuk fasilitas bengkel kapal dan dermaga.

Tetapi PM Australia, Anthony Albanese, saat berada di Indonesia untuk kunjungan guna menopang hubungan diplomatik bagi melawan meningkatnya pengaruh Tiongkok di kawasan itu, menyebut laporan itu sangat mengkhawatirkan.

Bantahan

Saat ini Australia semakin khawatir tentang pengaruh Beijing yang semakin besar di kawasan Pasifik. Draf yang bocor dari pakta Kepulauan Solomon-Tiongkok pada April lalu menimbulkan kekhawatiran bahwa pengaruh itu akan memungkinkan pengerahan AL Tiongkok ke negara kepulauan Pasifik itu yang letaknya kurang dari 2.000 kilometer dari Australia.

Sementara itu PM Kamboja, Hun Sen, telah berulang kali menegaskan bahwa pembangunan fasilitas itu tidak lebih dari memodernisasi pangkalan dengan fasilitas perawatan kapal baru yang dikembangkan dengan bantuan Tiongkok. "Kamboja tidak membutuhkan kehadiran militer asing," kata Hun Sen dalam pidato bulan lalu.

Tiongkok juga membantah bahwa pangkalan itu semata-mata untuk penggunaan angkatan laut mereka. "Transformasi Pangkalan AL Ream hanya untuk memperkuat kemampuan AL Kamboja untuk menegakkan kedaulatan teritorial maritim dan menindak kejahatan laut," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijian, Selasa, serayamenambahkan bahwa kritik Washington DC adalah prasangka jahat untuk menyerang dan menodai Kamboja.

Kekhawatiran tentang pangkalan itu sudah ada sejak 2019, ketikaWall Street Journal melaporkan rancangan kesepakatan rahasia yang memungkinkan Beijing untuk merapat kapal perang di sana. Kamboja sejak saat itu telah membongkar fasilitas di pangkalan tersebut yang sebagian dibangun dengan uang dari AS.AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top