Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kalsel bergerak berantas sarang nyamuk DBD di lingkungan sekolah

Foto : ANTARA/HO-MC Kalsel

Siswa SMA sederajat di Kalsel saat melakukan bersihkan lingkungan untuk pemberantasan sarang nyamuk DBD di Banjarmasin pada Jumat. (2/2/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Banjarmasin - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menggerakkan seluruh elemen masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk Aedes aegypti atau penyebab penyakit demam berdarah dengue (DBD) tidak terkecuali di lingkungan sekolah.

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan yang dipimpin pejabat baru Raudatul Jannah didukung dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi setempat melakukan giat serentak bersih-bersih dan pemberantasan sarang nyamuk DBD di seluruh SMA, SMK hingga SLB pada Jumat hari ini.
"Ini akan digiatkan intensif, demikian juga di lingkungan warga," ujar Kabid Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kalsel, Anhar Ihwan di Banjarmasin, Jumat.
Menurut dia, kegiatan ini sebagai respon cukup tingginya kasus DBD di provinsi ini, utamanya pada bulan Januari 2024, sehingga harus ditangani maksimal dengan berbagai langkah.
Dikatakan dia, bahwa kegiatan pemberantasan sarang nyamuk DBD di lingkungan sekolah tersebut sebagai bagian implementasi gerakan satu rumah satu jumantik (juru pemantau jentik).
Menurut Anhar, upaya membentuk jumantik ini baik di rumah maupun di sekolah dengan melibatkan siswa, guru, tenaga pendidik maupun anggota keluarga.
"Memang memasuki bulan Februari ini kasus DBD di provinsi kita menurun, tapi belum reda, karenanya masih menjadi masalah kesehatan yang harus sangat diwaspadai," ujarnya.
Karena kasus DBD yang cukup tinggi ini berdampak signifikan bagi sosial, yakni kepanikan, kematian dan berkurangnya usia harapan hidup. Belum lagi dampaknya bagi ekonomi masyarakat karena harus ke rumah sakit.
Sebagaimana disebutkan data pada Januari 2024, bahwa orang terserang virus nyamuk DBD di Provinsi Kalsel totalnya 1.124 kasus. Di mana sebanyak delapan orang meninggal dunia.
Jika dibandingkan tahun lalu atau 2023, penyebaran penyakit DBD di Kalsel sebanyak 3.113 kasus dengan angka kematian sebanyak 20 orang.
Untuk meningkatkan keberhasilan pengendalian DBD dan mencegah terjadinya peningkatan kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB), maka diperlukan adanya juru pemantau jentik (jumantik) dalam melakukan pengawasan dan penyuluhan kepada masyarakat agar melakukan PSN dengan 3M plus.
Yang dimaksud 3M plus, yaitu Menguras, Menutup dan Memanfaatkan atau Mendaur ulang barang bekas, dan mencegah gigitan nyamuk dengan penggunaan cairan anti nyamuk, memberantas jentik dengan larvasida di genangan air serta menanam tanaman pengusir nyamuk.

Redaktur : -
Penulis : Antara, Arif

Komentar

Komentar
()

Top