Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kala Warga Ibu Kota Terusik Jumantik

Foto : koran jakarta/ Peri Irawan

Korban Kekerasan I Gubernur DKI Anies Baswedan menemui relawan juru pemantau jentik (jumantik) Nur Azizah yang menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh seorang warga

A   A   A   Pengaturan Font

Setiap Jumat, juru pemantau jentik (Jumantik) pada masing-masing kelurahan gencar melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dari rumah ke rumah. Aktivitas ini tidak hanya dilakukan saat demam berdarah dengue (DBD) mulai mewabah. Namun, rutin sejak jauh-jauh hari.

Namun, tak sedikit juga warga belum memahami tugas Jumantik ini. Pada Jumat pagi (3/2), pukul 09.00 WIB, tiga relawan Jumantik di wilayah RW 05 Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, mengalami tindakan kekerasan oleh seorang warga.

Pelaku adalah laki-laki berusia sekitar 40 tahun. Ketiga petugas Jumantik tersebut, yakni Djayanti, Desi, dan Nur Azizah yang seluruhnya adalah warga setempat. Mereka bertiga dianiaya ketika melaksanakan tugas PSN rutin di hari Jumat sebagai relawan Jumantik.

"Masuk Bu Jayanti sampai depan pagar. Pas lagi periksa-periksa air, posisi minta izin, dia langsung marah. Laki-laki. Umur 40-an. Dia bilang, saya bisa bersihin sendiri, gitu. Pas kita sudah di luar pagar, dia masih mengejar. Kita cuma bilang, Pak kita kan datang baik-baik, kita ada tugas. Terus dia marah banget di depan," ujar Nur Azizah, salah seorang relawan Jumantik yang menjadi korban kekerasan.

Menurutnya, petugas Jumantik saat itu cukup banyak. Mencapai 13 orang. Namun, masing-masing kelompok disebar menurut wilayah yang ditugaskan. Namun, saat dirinya bersama kedua Jumantik lain ke salah satu rumah, penghuni langsung tidak terima dan marah-marah. Bahkan, penghuni rumah itu sempat memukul ketiga relawan Jumantik yang notabene emak-emak itu.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top