Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Temu Kangen Kagama

Kagama Mesti Bantu Pemerintah Bangun Bangsa

Foto : KORAN JAKARTA/M YASIN

REUNI KAGAMA | Presiden Joko Widodo (kedua dari kanan) berdialog dengan sejumlah alumni UGM pada acara reuni akbar Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Sabtu (22/9). Reuni Akbar Kagama 2018 mengangkat tema ‘Guyub Rukun Kini dan Nanti’

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) diharapkan menjadi partner strategis pemerintah dalam membangun bangsa Indonesia. Selain itu, Kagama harus mengedepankan nilai kebangsaan dan merawat persatuan bangsa.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Keluarga Alumni Hukum Gadjah Mada (Kahgama), Otto Hasibuan, dalam sambutan Temu Kangen Keluarga Alumni UGM di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, akhir pekan lalu.

"Saya ajak semua, Kagama selaku institusi, dan alumni selaku individu untuk menjadi partner pemerintah yang strategis dalam membangun bangsa kita," kata Otto yang juga sebagai ketua panitia temu kangen kagama tahun ini yang bertajuk "Guyub dan Rukun, Kini dan Nanti".

Dia mengatakan, menjadi partner bagi pemerintah merupakan salah satu poin dalam hymne Gadjah Mada, yakni Berbakti pada Nusa Pertiwi. Untuk itu, katanya, alumni Gadjah Mada, tidak boleh menjadi menara gading atau tak peduli dengan kondisi sosial masyarakat.

Selain itu, Otto mengajak alumni UGM untuk berbakti pada masyarakat dalam bidang apa pun. "Gadjah Mada tidak boleh jadi menara gading. Gadjah Mada ada di mana-mana," katanya.

Lebih jauh, Otto mengajak alumni UGM untuk menjunjung persatuan. Dikatakan, Gadjah Mada dikenal sebagai universitas yang memiliki wawasan kebangsaan. "Kita tidak pernah terkotak-kotak. Apa pun yang terjadi persatuan harus junjung tinggi," katanya.

Dalam kesempatan ini, Otto Hasibuan mengaku UGM merasa bangga dan terhormat lantaran terdapat salah satu alumninya menjadi Presiden. Menurutnya, tidak semua universitas memiliki kesempatan tersebut.

"Untuk itu, kita doakan supaya Pak Joko Widodo sehat, bisa berhasil pimpin bangsa ini dengan baik demi kejayaan bangsa kita," harapnya.

Sementara itu, humas Panitia, Mandela Sinaga, mewakili seluruh panitia mengucapkan banyak terima kasih atas kehadiran Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo, Jajaran Kabinet Kerja, Ketua Mahkamah Konstitusi dan tak lupa seluruh alumni UGM atas dukungannya sehingga Reuni Akbar Guyub Rukun Kini & Nanti dapat berjalan dengan lancar dan meriah.

Temu Kangen Kagama ini dihadiri oleh sekitar 3.000 alumni. Sejumlah pejabat dan menteri yang merupakan alumni UGM turut hadir dalam acara ini, di antaranya Presiden Joko Widodo, Mensesneg Pratikno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur DKI Anies Baswedan, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga Ketua Umum PP Kagama.

Nilai Kebangsaan

Sementara itu, Rektor UGM, Panut Mulyono, dalam sambutannya mengajak Kagama harus mengedepankan nilai kebangsaan dan merawat persatuan bangsa Indonesia.

"Pimpinan dan anggota Kagama harus selalu mengedepankan nilai ke-UGM-an dan kebangsaan atau keindonesiaan, serta menjunjung jati diri universitas nasional, universitas perjuangan, universitas Pancasila, universitas kerakyatan, dan universitas pusat kebudayaan," kata Panut. eko/E-3

Komentar

Komentar
()

Top