Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aksi Korporasi - Kimia Farma Berencana Menerbitkan Obligasi Rp1,5 Triliun

KAEF Akan Akuisisi Perusahaan Ritel Farmasi Vietnam

Foto : KORAN JAKARTA/M FACHRI

USAI RUPS - Dirut PT Kimia Farma, (Persero) Tbk, Honesty Basyir (kedua dari kiri) berbincang dengan sejumlah direksi dan komisaris usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemagang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Selasa (7/5). Rapat di antaranya menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2018 sebesar 83,8 miliar rupiah.

A   A   A   Pengaturan Font

"Tadinya, perusahaan pertama yang nomor satu tidak ada info mau dijual, namun sekarang yang mengontak kami itu pemain nomor tiga besar di Vietnam. Dua minggu yang lalu, saya dapat kontak bahwa perusahaan yang nomor satu siap melepas kepemilikannya, tapi kami belum ada komunikasi lebih lanjut," jelas dia.

Menurutnya, terkait akuisisi rumah sakit, Perseroan akan mengakuisisi satu rumah sakit di semester II-2019. Akuisisi ini sempat tertunda lantaran Perseroan dalam proses mencaplok saham PT Phapros Tbk (PEHA). Seiring dengan rampungnya akuisisi Phapros itu, maka Perseroan memulai kembali proses akuisisi pada satu atau dua rumah sakit. "Jadi, ada satu rumah sakit BUMN dan satunya lagi swasta. Mudah-mudahan semester II ini ada satu rumah sakit yang diakuisisi," jelas dia.

Emisi Obligasi

Tahun ini, Perseroan berencana untuk menerbitkan obligasi senilai 1,5 triliun rupiah bertenor 3-5 tahun. Dalam penerbitan obligasi ini, PT Mandiri Sekuritas dan PT BNI Sekuritas akan menjadi penjamin emisi. Selain itu, Perseroan juga tengah mengkaji penerbitan saham baru atau right issue.

Baca Juga :
Dukungan Perbankan

Menurut Honesti, peredaran saham (floating share) Perseroan di pasar masih sangat kecil, bahkan kurang dari 10 persen. Sementara dari beberapa diskusi yang dilakukan dengan investor dan capital market, mereka menunggu kapan Perseroan bisa menambah floating share. "Ini yang sedang kami coba kaji, namun proses ini menunggu persetujuan (approval) dari pemegang saham dwiwarna (pemerintah)," jelas dia.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top