Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kedaulatan Rakyat - Tingkat Partisipasi Diharap Lebih Tinggi

Kabupaten Bekasi Cermati Hoaks Pemilu

Foto : ANTARA/Pradita Kurniawan Syah

Kepala Bakesbangpol Kabupaten Bekasi Encep Supriatin Jaya memberikan sambutan pada kegiatan pembinaan wawasan kebangsaan kepada pengurus partai politik beberapa waktu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

Praktik ujaran kebencian hingga informasi bohong dari pengalaman Pemilihan Umum Tahun 2019 berpotensi mengganggu kesuksesan pesta demokrasi rakyat.

BEKASI - Ujaran kebencian dan penyebaran berita bohong atau hoaks semakin marak menjelang Pemilu Serentak 2024. Untuk itu, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Bekasi terus mewaspadai masalah tersebut agar tidak sampai merebak. Sebab hal itu bisa mengganggu jalannya pemilu.

Kepala Bakesbangpol Kabupaten Bekasi, Encep Supriatin Jaya, mengatakan, Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 menjadi hajatan nasional. Selain itu, pemilu serentak juga sekaligus menjadi pesta rakyat. Ini pesta yang akan menentukan pemimpin bangsa mulai dari presiden, wakil presiden, gubernur, bupati/wali kota, maupun anggota legislatif, serta DPD.

Hajatan tersebut benar-benar pekerjaan besar bangsa untuk tahun depan. Maka harus bersama-sama dijaga agar dapat berjalan lancar. "Sukses pemilu ada tiga yakni pemilu damai, aman, serta angka partisipasi pemilih tinggi. Hal-hal yang berpotensi mengganggu kesuksesan pemilu perlu kita waspadai, termasuk ujaran kebencian dan informasi hoaks," jelas Encep, yang dipantau Jumat (6/10).

Dia menjelaskan, kewaspadaan terhadap praktik ujaran kebencian hingga informasi bohong belajar dari pengalaman penyelenggaraan pemilihan umum tahun 2019 di mana dua hal tersebut berpotensi mengganggu kesuksesan pesta demokrasi rakyat. Bahkan jika tidak ditangani dengan baik bukan tidak mungkin melahirkan konflik sosial hanya karena berbeda pilihan. Itu nyaris terjadi dalam pemilu lima tahun lalu. Bahkan dampaknya samar-samar masih tersisa hingga sekarang.

"Itu sangat penting dan harus diwaspadai. Jika tidak, akan terjadi seperti negara-negara lain sseperti Suriah yang sampai sekarang terjadi pembantaian," ujarnya. Menurut Encep, pemahaman terkait wawasan kebangsaan berikut tujuan pemilu untuk melahirkan pemimpin harapan masyarakat diperlukan. Tujuannya, untuk menangkal isu-isu negatif yang kerap muncul menjelang penyelenggaraan pemilu.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top