Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penegakan Hukum

Kabinet "Gemuk" untuk Pastikan Adanya Stabilitas Politik dan Persatuan

Foto : ISTIMEWA

Sultan B Najamudin Ketua DPD RI - Kecakapan diplomatik pemimpin dibutuhkan untuk ciptakan peluang kolaborasi, menumbuhkan kepercayaan pasar, dan menarik investasi.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan Najamudin menilai banyaknya menteri dalam kabinet Presiden Terpilih Prabowo Subianto nantinya untuk memastikan terwujudnya stabilitas politik dan persatuan nasional.

Bangsa Indonesia terlalu besar dan kompleks untuk dikerjakan oleh satu atau dua kelompok, sehingga Prabowo merasa harus melibatkan lebih banyak putra-putri terbaik bangsa, dengan mempertimbangkan banyak variabel, baik latar belakang pendidikan, pengalaman, kewilayahan, dan afiliasi politik. "Karena secara teori, dalam sistem presidensial tidak dikenal istilah koalisi apalagi oposisi politik," ucap Sultan, seperti dikutip Antara di Jakarta, Kamis (17/10).

Karenanya dia mengapresiasi langkah Prabowo yang berani melakukan terobosan dan transformasi pemerintahan dengan menempatkan banyak putraputri terbaik bangsa untuk memimpin kementerian dan lembaga negara. Menurutnya, kabinet Prabowo memiliki visi dan filosofi pembangunan nasional yang solid dan komprehensif. Dengan demikian, tidak tepat apabila jumlah kementerian dan komposisi susunan kabinet Prabowo dikatakan gemuk.

Ia mengaku sempat berdiskusi hampir satu jam beberapa waktu yang lalu dengan Prabowo guna membahas kabinet di pemerintahan nantinya. "Pak Prabowo memiliki caranya sendiri, yang saya kira sangat baik untuk menata pemerintahan yang tertib dan merekrut para menteri atau wakil menteri bertanggung jawab," tuturnya. Sultan berharap dengan komposisi kabinet yang kuat, solid, berintegritas, dan profesional akan terbentuk pemerintahan yang mampu bekerja secara maksimal.

Dengan begitu, sambung dia, Prabowo nantinya bisa lebih banyak mengambil posisi strategis di panggung global. Dalam situasi global yang semakin tidak menentu seperti sekarang ini, ia menekankan bahwa sudah saatnya pemimpin Indonesia tampil dan lantang menyerukan perdamaian dan keadilan sosial di panggung internasional.

Selain itu, ia berpendapat kecakapan diplomatik pemimpin nasional sangat dibutuhkan untuk menciptakan peluang kolaborasi, menumbuhkan kepercayaan pasar, dan menarik lebih banyak investasi. Sebelumnya Prabowo mengatakan, RI merupakan negara besar sehingga dirinya membuat pemerintahan persatuan nasional yang kuat dengan kabinet gemuk. "Saya ingin membuat pemerintahan persatuan nasional yang kuat, terpaksa koalisinya besar. Nanti akan dibilang, oh kabinet Prabowo kabinet gemuk, banyak. Ya negara kita besar bung," Prabowo

Berantas Korupsi

Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia, Igor Dirgantara, mengatakan pemberantasan korupsi harus menjadi penekanan demi pembuktian kepada masyarakat bahwa pemerintahan jauh lebih baik untuk pemberantasan korupsi.

Menurut Igor, kabinet gemuk dipastikan akan menelan anggaran negara cukup besar. Anggaran tersebut harus dipertanggungjawabkan para menteri dengan cara memberikan kinerja yang berdampak kepada masyarakat. Manajer Riset Seknas Fitra, Badiul Hadi mengatakan kabinet mendatang perlu memastikan bahwa Inspektorat, BPK dan KPK memiliki kemampuan yang memadai, independensinya terjaga untuk mengawasi kabinetnya.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top