Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Kabar Gembira, Merck Mengklaim Molnupiravir Obat Covid-19 Bisa Memangkas Setengah Pasien Rawat Inap

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Raksasa farmasi itu mengatakan obat antivirus barunya memangkas setengah rawat inap untuk pasien Covid-19 yang berisiko.

Raksasa farmasi Merck pada hari Jumat (4/10/2021) melaporkan kabar baik bagi orang yang sakit dengan Covid-19. Obat antivirusnya molnupiravir mengurangi risiko rawat inap dan kematian pada pasien berisiko hingga 50 persen, menurut analisis sementara perusahaan.

Pengobatan Covid-19 yang baru dan efektif ini, jika disetujui oleh regulator kesehatan dapat menjadi alat serbaguna bagi dokter untuk merawat pasien Covid-19 dan pada akhirnya dapat menyelamatkan nyawa. Meskipun ada sejumlah perawatan untuk Covid-19 di pasaran, banyak di antaranya mahal, sulit dilakukan, tidak tersedia secara luas, atau hanya sedikit efektif. Sementara itu, pengobatan yang memiliki sedikit bukti, seperti obat antiparasit ivermectin dan obat antimalaria hydroxychloroquine, telah mendapatkan daya tarik di beberapa kalangan.

Molnupiravir, yang awalnya dikembangkan untuk mengobati influenza, dapat mengatasi banyak tantangan. Ini diberikan sebagai pil dua kali sehari selama lima hari, dibandingkan dengan perawatan Covid-19 lainnya yang memerlukan transfusi intravena yang mahal, seperti antibodi monoklonal dan plasma pemulihan. Obat antivirus remdesivir, saat ini satu-satunya obat dengan persetujuan penuh dari Food and Drug Administration untuk mengobati Covid-19, juga harus dikirim ke aliran darah.

Obat seperti molnupiravir (namanya mengacu pada palu Thor, Mjölnir) juga dapat membantu mengimbangi kesenjangan yang terus-menerus dalam cakupan vaksinasi Covid-19, baik di Amerika Serikat maupun di luar negeri.

Namun, hasilnya diumumkan dalam siaran pers perusahaan, yang memiliki bobot ilmiah kurang dari makalah peer-review atau bahkan artikel pra-cetak yang menjabarkan data untuk ilmuwan luar untuk memeriksa. Temuan Merck memang berasal dari uji klinis fase 3 acak dari 775 pasien Covid-19 dewasa. Para peserta memiliki penyakit ringan hingga sedang dan dianggap berisiko tetapi tidak dirawat di rumah sakit ketika uji coba dimulai pada awal Agustus.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top