Kabar Baik, Survei Indikator Tunjukkan 77,6 Persen Warga Dukung Program Makan Bergizi Gratis
Presiden Prabowo Subianto (keempat kanan) melambaikan tangan usai meninjau gedung Satuan Pelayanan Makan Bergizi di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (26/10/2024). Satuan Pelayanan Makan Bergizi di Kota Magelang menjadi percontohan nasional yang bertanggung jawab mengoordinasikan penyaluran makan bergizi kepada 3.000 orang di wilayahnya, yakni ibu hamil, ibu menyusui, anak Balita, anak sekolah dari PAU - SMA termasuk santri dan sekolah keagamaan lainnya di kota Magelang.
Foto: ANTARA/Muhammad AdimajaJakarta - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis temuan survei nasional terbaru yang menunjukkan bahwa 77,6 persen responden mendukung program Makan Bergizi Gratis yang menjadi program andalan Presiden Prabowo Subianto.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan sebesar 86,5 persen responden mengetahui tentang program Makan Bergizi Gratis. Menurut dia, hal tersebut muncul karena sosialisasi program itu sangat kuat.
"Sangat tinggi sekali yang setuju, 77 persen. Tapi ini sedikit lebih rendah daripublic confidentPak Prabowo sebesar 85 persen," kata Burhanuddin saat merilis survei itu secara daring yang dipantau di Jakarta, Minggu.
Program Makan Bergizi Gratis pun masuk ke dalam urutan pertama dalam misi pemerintahan Prabowo-Gibran pada "Program Hasil Terbaik Cepat". Program itu diusung untuk menangani masalah tengkes ataustuntingdemi tercapainya kualitas SDM dan kualitas hidup yang baik.
Dia mengatakan tingginya dukungan tersebut justru berpotensi bisa menurunkan kepercayaan publik terhadap Prabowo jika tidak sukses mengeksekusi program tersebut.
Namun jika Prabowo mampu menunjukkan dan meyakinkan kepada publik bahwa program Makan Bergizi Gratis itu bisa berjalan meskipun tidak harus secara bersamaan, menurut dia, tingkat kepercayaan kepada Prabowo akan tetap bertahan.
Selain itu, dia mengatakan bahwa 65,6 persen responden juga mempercayai program Makan Bergizi Gratis akan memenuhi kecukupan gizi. Kemudian sebanyak 66,1 persen responden juga mempercayai program tersebut juga akan mampu mengatasi masalah gizi buruk di Indonesia.
Dalam survei tersebut, jumlah sampel sebanyak 1200 orang dengan asumsi metodesimple random sampling. Ukuran sampel 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh provinsi di Indonesia yang terdistribusi secara proporsional.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- Pakar Dokter Lintas Batas: Keracunan Metanol di Laos adalah Puncak Gunung Es
- Gunung Semeru Dua Kali Erupsi pada Sabtu Pagi
- AS Laporkan Kasus Flu Burung Pertama pada Anak
- Jonatan dan Sabar/Reza Tantang Unggulan Tuan Rumah di Semifinal China Masters 2024
- Christian Sugiono Bangun Luxury Glamping di Tepi Danau