Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kabar Baik, Korsel Bantu Pembangunan Infrastruktur Canggih Ramah Lingkungan di Ibu Kota Negara Baru

Foto : Istimewa

Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan

A   A   A   Pengaturan Font

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melakukan kunjungan kenegaraan ke Korea Selatan pada Kamis (28/7). Presiden Jokowi melakukan konferensi pers bersama Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul.

"Korea Selatan menyepakati empat bentuk kerja sama konkret bidang infrastruktur dengan Indonesia untuk membantu pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara," ucap Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Dirinya menjelaskan beberapa kerja sama yang sudah Indonesia dan Korea Selatan sepakati. Kerjasama yang pertama, Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan akan membantu melalui hibah pembangunan instalasi pemurnian air dengan kapasitas 300 liter per detik. Kami sudah melihat kemarin di Hwaseong Water Purification Plant.

Menurut Basuki, instalasi pemurnian air di Hwaseong Water Purification Plant adalah teknologi terbaik yang sudah diaplikasikan oleh Korea Selatan sehingga siap minum.

"Sangat reliable karena proses pengolahan akhirnya dilakukan dengan metode ozonisasi," ujarnya saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kerja ke Korea Selatan.Kerja sama kedua yang sudah disepakati adalah pembangunan instalasi pengolahan limbah cair untuk IKN Nusantara.

"Kerjasama ketiga, kami juga telah mengunjungi Busan Eco Delta Smart City dan Smart Village yang dulu tahun 2019, saat groundbreaking juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo," ujarnya.

Basuki mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia, telah melihat progres infrastruktur tersebut setelah tiga tahun.

"Ada yang namanya smart village (kampung cerdas) yang sudah selesai dibangun sebanyak 86 rumah dan dihuni oleh 400 orang. Perkembangannya sedang dimonitor terus melalui implementasi 41 jenis teknologi canggih di dalam smart village tersebut," ujar Basuki.

Kemudian, Basuki menjelaskan di IKN Nusantara juga akan dibangun smart village atau kampung cerdas yang terdiri dari 100 unit rumah sebagai proyek percontohan. Proyek smart village ini direncanakan dapat mulai dibangun pada 2023 dengan dukungan dari Korea Selatan.

Terakhir, untuk menghubungkan IKN Nusantara dengan Balikpapan akan dibangun immerse tunnel atau terowongan tabung benam yang sesuai dengan konsep kota hutan.

Basuki menjelaskan bahwa pemerintah tetap ingin melindungi fauna dan flora endemik seperti Bekantan dan hewan atau tumbuhan lainnya yang ada di sekitar Teluk Balikpapan.

Untuk itu pemerintah Indonesia tidak akan membangun jembatan yang secara fisik mengubah morfologi lingkungan, melainkan ingin mencoba membangun immerse tunnelatau terowongan tabung benam seperti di Geoje, Busan.

"Saat ini sedang dikerjakan studi kelayakan untuk kemudian tahun ini dilanjutkan dengan desain dasarnya, sehingga kita bisa mulai pembangunan itu pada 2023," ucap Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Mafani Fidesya

Komentar

Komentar
()

Top