Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembangunan Infrastruktur

KA Cepat Terhubung LRT Bandung Raya

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

BANDUNG - Kereta api cepat Jakarta-Bandung, Jawa Barat (Jabar), akan terhubung dengan Light Rail Transit (LRT) Bandung Raya. Pembangunan LRT Bandung Raya harus segera dilakukan mengingat progres pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung menunjukkan perkembangan yang signifikan.

"KA cepat itu akhirnya di Tegalluar. Kalau tidak ada LRT, untuk mengangkut dari titik akhir di sana memakai apa. Makanya harus segera dipikirkan, tahun ini tender pembangunan LRT juga harus sudah dilakukan," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jabar, Iwa Karniwa, di Gedung Sate, Rabu (30/1).

Iwa mengatakan pemerintah Provinsi Jabar akan melakukan sejumlah langkah untuk sinkronisasi KA Cepat dengan LRT Bandung Raya yang memiliki delapan jalur atau trase. Pertama adalah melakukan konektivitas. Tentu harus nyambung dengan LRT Bandung Raya yang meliputi Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, dan sebagian Kabupaten Sumedang.

Untuk membangun LRT telah diusulkan menggunakan pola Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Pembangunan kereta cepat tersebut akan menciptakan Transit Oriented Development (TOD) dengan total panjang sekitar 142,3 kilometer, dari mulai Bandara Halim Perdana Kusuma di Jakarta (kilomeret 0), Karawang (kilometer 41), lalu Walini (kilometer 96), dan Tegalluar (kilometer 142). Apabila nanti dilanjutkan ke Bandara Kertajati, dibutuhkan sekitar 70 kilometer lagi.

Penetapan Lokasi

Pembangunan kereta api cepat dari Jakarta sampai Tegalluar ini diharapkan bisa dilakukan dengan lancar. Penetapan lokasi pun sudah dilakukan dan secara fisik sudah mulai tampak. Rencananya, kereta cepat Jakarta-Bandung ini berkapasitas 583 orang dan mampu melaju 350 km per jam, sehingga jarak tempuh hanya memerlukan waktu 35 menit.

Sementara itu, Direktur Utama PT Jabar Moda Transportasi (JMT), Endi Roswendi, menyebutkan sebagai contoh untuk pembangunan LRT diperkirakan memerlukan dana antara empat hingga lima triliun rupiah untuk titik trase di Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung atau sepanjang 16 kilometer.

"LRT Bandung Raya kan jadi proyek KPBU, sebagian dibiayai pemerintah dan investor. Jadi JMT ada di pihak investor," kata Endi.

Menurut Endi, PT JMT tengah menjajaki untuk membentuk konsorsium dengan PT Wijaya Karya, PT Jasa Sarana dan perusahaan swasta asing.

tgh/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top