Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Myanmar

Junta Tak Akan Hadiri Pertemuan Menlu Asean

Foto : AFP
A   A   A   Pengaturan Font

YANGON - Myanmar tidak akan hadir dalam pertemuan menteri-menteri luar negeri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nations/Asean) pekan ini di Kamboja, menolak undangan untuk mengirim seorang wakil nonpolitik dan bukan menteri luar negerinya, kata pemerintah Myanmar pada Senin (14/2).

Kamboja, ketua Asean sekarang ini, awal Februari menyatakan bahwa para anggota kelompok regional itu telah gagal mencapai konsensus mengenai undangan untuk Menteri Luar Negeri Myanmar, Wunna Maung Lwin, ke pertemuannya pada Kamis (17/2) dan Jumat (18/2) di ibu kota Kamboja, Phnom Penh.

Wunna Maung Lwin adalah menteri luar negeri yang ditunjuk setelah militer merebut kekuasaan di Myanmar tahun lalu, yang menyingkirkan pemerintah terpilih pimpinan Aung San Suu Kyi.

Keputusan untuk membatasi keikutsertaan Myanmar itu mencerminkan perbedaan pendapat mengenai kurangnya kerja sama junta di Myanmar dalam menerapkan langkah-langkah yang telah disepakati kelompok beranggotakan 10 negara itu tahun lalu untuk membantu meredakan krisis politik di negara itu setelah pengambilalihan kekuasaan oleh militer.

Kepala pemerintahan militer Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, tidak diundang ke pertemuan virtual pemimpin Asean Oktober lalu karena perselisihan pendapat. Keputusan ini dikeluarkan tidak lama setelah Myanmar menolak mengizinkan seorang utusan khusus Asean bertemu dengan Suu Kyi, yang berada dalam tahanan sejak militer mengambil alih kekuasaan.

"Terlepas dari upaya yang dilakukan ketua Asean dan Myanmar untuk mendorong kerja sama di Asean, patut disesalkan melihat kembalinya keputusan yang dibuat tahun lalu di mana Myanmar secara prinsip tidak dapat menerimanya," kata Kementerian Luar Negeri Myanmar.

Tekad Hun Sen

Asean dipimpin oleh Brunei sewaktu organisasi itu menolak kehadiran Min Aung Hlaing, tetapi di bawah sistem rotasi tahunannya, Kamboja kini memimpin organisasi itu. PM Kamboja Hun Sen telah menyatakan bahwa ia yakin penting sekali bagi Myanmar untuk menghadiri pertemuan KTT Asean mendatang.

Hun Sen melawat ke Myanmar pada Januari lalu dan ia menjadi pemimpin asing pertama yang berkunjung sejak pengambilalihan oleh militer. Hun Sen berulang kali menyatakan minatnya menyelesaikan kebuntuan antara Asean dan Myanmar. SB/VoA/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top