Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Myanmar

Junta Gunakan Perempuan Hamil sebagai Tameng Manusia

Foto : RFA

Warga Mengungsi l Ratusan warga Kota Pauktaw di Myanmar barat mengungsi dengan menggunakan perahu saat terjadi pertempuran antara pasukan junta dan Tentara Arakan pada 17 November lalu. Sejumlah penduduk melaporkan bahwa pasukan junta telah menculik hampir 100 orang, termasuk biksu, orang tua, anak-anak, dan perempuan hamil di Pauktaw untuk digunakan sebagai tameng manusia.

A   A   A   Pengaturan Font

"Beberapa anak berada dalam kondisi kritis setelah mereka terkena pecahan bom saat mandi di sungai," kata seorang perempuan dari Desa Mee Zar, yang tidak ingin disebutkan namanya karena takut akan pembalasan. "Anak-anak diserang ketika mereka kembali dari mandi di sungai dekat desa. Orang-orang dewasa diserang ketika mereka hendak mengambil barang. Saya dengar korban luka berada dalam kondisi kritis. Saat ini kami sedang bersembunyi saat mendengar suara pesawat. Saya masih khawatir hal itu akan terjadi lagi," imbuh dia.

Terkait pemboman udara tersebut,RFAtelah menghubungi juru bicara junta di Negara Bagian Chin, Kyaw Soe Win, melalui telepon, namun dia tidak memberikan tanggapan hingga berita ini dimuat.

Desa Mee Zar berjarak sekitar 10 kilometer dari Desa Hta Run Aing di Kotapraja Paletwa, tempat bentrokan lain antara tentara junta dan Tentara Arakan meletus, kata penduduk setempat.

Pada Senin malam, sebuah gereja Kristen di Kota Lalengpi, Kotapraja Matupi, hancur akibat serangan udara junta, menurut penduduk setempat. Dilaporkan pula bahwa sebelas warga, termasuk delapan anak-anak, tewas dalam pemboman udara di Desa Vuilu di Kota Matupi pada malam tanggal 15 November lalu. RFA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top