Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Myanmar

Junta - Aliansi Etnis Gagal Sepakati Kurangi Bentrokan

Foto : AFP

Pasukan Etnis | Seorang anggota pasukan etnis TNLA berjaga di sebuah area candi di Kota Namhsan di Negara Bagian Shan utara, Myanmar, beberapa waktu lalu. Seorang pejabat tinggi TNLA pada Kamis (28/12) melaporkan bahwa junta dan aliansi tiga kelompok etnis bersenjata gagal mencapai kesepakatan untuk mengurangi konflik bersenjata di Negara Bagian Shan utara. 

A   A   A   Pengaturan Font

Karena tak bisa memenuhi tuntutan satu sama lain, perundingan antara junta dan aliansi tiga kelompok etnis bersenjata Myanmar pada awal pekan ini gagal mencapai kesepakatan untuk pengurangan konflik bersenjata di Negara Bagian Shan utara

YANGON - Junta militer Myanmar dan aliansi tiga kelompok etnis bersenjata awal pekan ini telah mengadakan pembicaraan mengenai pengurangan konflik bersenjata di Negara Bagian Shan utara, namun gagal mencapai kesepakatan untuk memenuhi tuntutan satu sama lain, kata pejabat dari salah satu kelompok etnis di aliansi tersebut pada Kamis (28/12).

Tentara Arakan (AA), Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA), dan Tentara Pembebasan Nasional Ta'ang (TNLA), membentuk aliansi tersebut pada Juni 2019, dan menjadi terkenal karena berhasil memukul mundur tentara junta setelah kudeta militer pada Februari 2021.

Aliansi tersebut telah merebut beberapa kota dan pusat perbatasan yang penting untuk perdagangan dengan Tiongkok, serta beberapa posisi militer junta selama beberapa bulan terakhir dalam serangan yang dikenal sebagai Operasi 1027 di Negara Bagian Shan bagian utara.

Pasukan junta telah mencoba untuk mendapatkan kembali keunggulan dengan meluncurkan serangan artileri dan udara.

Pertempuran tersebut telah mengakibatkan kematian lebih dari 130 warga sipil, membuat hampir 100.000 orang mengungsi, dan mengganggu perdagangan perbatasan dengan negara tetangga Tiongkok, menurut pejabat Yayasan Hak Asasi Manusia Shan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top