Jumlah Pejabat Tiongkok yang Tertangkap Korupsi Terus Bertambah
Presiden Tiongkok, Xi Jinping
Foto: ADEK BERRY/AFPBEIJING - Kampanye antikorupsi besar-besaran yang dilakukan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, baru-baru ini memecahkan rekor jumlah pejabat senior yang tertangkap selama dua tahun berturut-turut.
Kampanye ini menyoroti risiko bagi birokrat dan akan meresahkan investor yang sudah cemas terhadap perekonomian.
"Chen Xiaobo, Wakil Kepala Pengawas Korupsi Provinsi di Hainan, sedang diselidiki atas dugaan pelanggaran serius," kata Komisi Inspeksi Disiplin Pusat atau Central Commission for Discipline Inspection (CCDI) pada hari Kamis (10/10).
Dikutip dari The Straits Times, penyelidikan tersebut menambah jumlah total pejabat senior pemerintah yang menjadi sasaran kampanye Xi sejak Januari menjadi 46, melampaui rekor tahun 2023 sebanyak 45 dengan waktu tersisa lebih dari dua bulan.
Penyelidikan rekaman menunjukkan meningkatnya intensitas gerakan antikorupsi khas Xi, yang telah ia gunakan untuk mendisiplinkan Partai Komunis yang berkuasa dan menyingkirkan pesaing politik sejak menjabat pada tahun 2012.
Pemimpin Tiongkok paling berkuasa sejak Mao Zedong, bersumpah pada awal tahun 2024 untuk tidak menunjukkan belas kasihan dalam memerangi korupsi di sektorsektor penting seperti keuangan, energi, farmasi, dan infrastruktur.
Pengawasan Ketat
Tiongkok terus memperketat cengkeramannya terhadap industri keuangan senilai 66 triliun dollar AS, melabeli para bankir sebagai "orang yang suka mengendap- endap" dan membentuk komite kerja korupsi keuangan baru, yang mengindikasikan adanya dorongan untuk pengawasan yang lebih ketat dan permanen terhadap sektor tersebut.
Misalnya, CCDI pada bulan Juni membuka penyelidikan terhadap Xu Zuo, wakil manajer umum konglomerat keuangan milik negara Citic Group.
Tokoh keuangan lain yang diselidiki pada tahun 2024 termasuk Lou Wenlong, mantan Wakil Presiden Bank Pertanian Tiongkok, dan Li Jiping, mantan Wakil Presiden Bank Pembangunan Tiongkok.
CCDI juga menyelidiki mantan Menteri Pertanian, Tang Renjian, pada bulan Mei, menjadikannya menteri ketiga yang dipecat dari Kabinet saat ini, sebuah tindakan pemecatan yang langka.
Seperti yang diperlihatkan dalam pengumuman tanggal 10 Oktober, bahkan staf CCDI sendiri pun tak luput dari pemberantasan korupsi.
Penyelidikan terhadap pemberantas korupsi tingkat provinsi, Chen Xiaobo, menyusul penyelidikan terhadap Li Gang, Kepala Tim Inspeksi CCDI pada Departemen Sumber Daya Manusia Partai Komunis, pada akhir September.
Penghitungan Bloomberg didasarkan pada pengumuman dari lembaga pengawas korupsi, CCDI.
Jumlah tersebut tidak termasuk dua mantan Menteri Pertahanan Tiongkok yang diberhentikan oleh Politbiro.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 2 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 3 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 4 Dorong Sistem Pembayaran Inklusif, BI Hadirkan Tiga Layanan Baru BI-Fast mulai 21 Desember 2024
- 5 Sabtu, Harga Pangan Mayoritas Turun, Daging Sapi Rp131.990 per Kg
Berita Terkini
- Ruben Amorim Tetap Yakin Periode Buruk MU Bakal Segera Berakhir
- Perayaan Natal Nasional 2024 Digelar di GBK Usung Tema “Marilah Sekarang Kita Pergi ke Bethlehem”
- Pemda Diimbau Waspadai Kenaikan Harga Komoditas Jelang Nataru
- Sejak Posko Dibuka, KAI Commuter Catatkan 4 Juta Pengguna Selama Empat Hari Angkutan Nataru 2024
- Kemensos Gerak Cepat Salurkan Bantuan Senilai Rp1,8 Miliar untuk Korban Banjir Makassar