Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Jumlah Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Bertambah Menjadi 131 Orang

Foto : Koran Jakarta / Selocahyo

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memberikan keterangan pers, disela acara Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Pusdiklat Tenaga Administrasi Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama, di Surabaya, Selasa (4/10).

A   A   A   Pengaturan Font

SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan, data terkini jumlah korban meninggal dunia dalam tragedi kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan, Malang, menjadi 131 orang, Selasa (4/10). Seperti yang diketahui, kericuhan usai pertandingan antara Arema FC dengan Persebaya pada Sabtu (1/10) juga telah menimbulkan korban luka lebih dari 300 orang.

"Ada update, Crisis Center-nya Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. Kemarin Pak Bupati menyisir naik sepeda motor, dari informasi-informasi, sampai sore tadi ada tambahan enam (korban tewas) yang belum terekap, sehingga data meninggal menjadi 131 orang," kata Khofifah di Surabaya, Selasa (4/10).

Dia menjelaskan, keenam tambahan korban tersebut memiliki identitas lengkap namun belum sempat terdata karena langsung dibawa pang oleh pihak keluarga.

"Rupanya kemarin ada yang langsung dibawa pulang keluarga karena lengkap identitasnya. Tadi saya takziah, rupanya sudah langsung dimakamkan karena identitas lengkap, handphone ada, dompet dan sepeda motor lengkap," tuturnya.

Atas penambahan jumlah korban itu, ia menyampaikan duka cita yang mendalam dan menghimbau masyarakat agar turut mendoakan para korban tragedi Stadion Kanjuruhan.

"Tadi saya ketemu dua Ibu yang sama-sama kehilangan di Gondanglegi, pasti dukanya mendalam sekali. Saya mohon doa semoga beliau-beliau ini diterima seluruh amal ibadah diterima, dan dalam keadaan khusnul khotimah," ujarnya.

Khofifah berharap tim-tim yang akan turun untuk menyelidiki tragedi tersebut dapat bersinergi dan menghasilkan evaluasi dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan pertandingan sepak bola.

"Ada tim dari Kompolnas, Polri, PSSI, juga Komnas HAM mau turun, dan tim independen yang diketuai Menkopolkam. Saya rasa semua akan bersinergi dan akan ada evaluasi menyeluruh pertandingan bola akan mengasyikkan semuanya," ungkapnya.

Dia menambahkan, suporter sepak bola merupakan modal sosial yang besar sehingga perlu dibina agar dapat melakukan evaluasi bersama untuk menjadi lebih baik.

"Maka mensilaturahmikan antar suporter menjadi penting, suporter dengan manajemen kesebelasan, suporter dengan pemain juga penting. Sehingga kita bisa memberikan referensi cara mencintai kesebalasan di masing-masing daerah," tutupnya.


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top