Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis

Juarai Ligue 1, PSG di Jalur Sapu Bersih Gelar Domestik Prancis

Foto : FRANCK FIFE / AFP

pemain PSG berselebrasi I Striker Prancis Paris Saint-Germain (PSG), Kylian Mbappe (tengah) dan rekan satu timnya berselebrasi di akhir pertandingan L1 Prancis antara PSG versus Le Havre AC di Stadion Parc des Princes, Paris, Sabtu (27/4). PSG dipastikan sebagai juara Ligue 1 tanpa bermain setelah Monaco kalah 3-2 saat melawan Lyon, Senin (29/4) dini hari WIB.

A   A   A   Pengaturan Font

PARIS - Paris Saint-Germain (PSG) dipastikan sebagai juara Ligue 1 tanpa bermain setelah pesaing terdekat Monaco kalah 3-2 saat bertandang ke Lyon, Senin (29/4) dini hari WIB.

Kekalahan Monaco memberi PSG keunggulan 12 poin yang tak terkejar di puncak klasemen dengan tiga pertandingan tersisa. Itu berarti mereka menjadi juara untuk kali ke-12 yang memperpanjang rekor di liga Prancis.

PSG bisa saja merebut gelar hari Sabtu dengan kemenangan di kandang melawan Le Havre, tapi mereka membutuhkan gol penyama di menit ke-95 untuk meraih hasil imbang 3-3.

Namun, setelah pertandingan itu pelatih Luis Enrique menegaskan timnya telah memenangkan liga karena mereka unggul 12 poin dengan hanya 12 poin tersisa untuk diperebutkan, dan juga memiliki selisih gol yang jauh lebih unggul dari Monaco.

Kekalahan Monaco dari Lyon membuat PSG resmi menjadi juara Ligue 1. PSG dipastikan menjadi juara saat mereka mempersiapkan diri untuk pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions hari Rabu melawan Borussia Dortmund di Jerman.

PSG telah memenangkan 10 dari 12 gelar dalam 12 musim terakhir, sebuah catatan yang menunjukkan bagaimana pengambilalihan klub oleh investor asa Qatar tahun 2011 telah benar-benar mengubah mereka dan wajah sepakbola Prancis secara keseluruhan.

Mereka berada di jalur untuk menyapu bersih trofi musim ini, dengan final Piala Prancis melawan Lyon yang akan digelar tanggal 25 Mei dan Trofi Champions Prancis sudah di tangan. Tim asuhan Luis Enrique juga berharap bisa mengalahkan Dortmund dan lolos ke final Liga Champions.

Dominasi musim ini tak lepas dari campur tangan penasihat strategis PSG, Luis Campos yang sebelumnya membantu Monaco dan Lille membangun skuad yang akhirnya menjadi juara Ligue 1. PSG kehilangan gelar liga dari Monaco tahun 2017 dan Lille tahun 2021. Campos duduk di sebelah presiden PSG Nasser Al-Khelaifi untuk menonton pertandingan hari Sabtu lalu di Parc des Princes.

"Saya sangat senang dengan hubungan profesional dan pribadi kami. Saya ingin berada di klub selama bertahun-tahun bersama Luis Campos. Kami berbicara tentang masa kini dan masa depan setiap hari," ujar Luis Enrique.

Alih-alih merekrut pemain bintang, PSG fokus menambah kedalaman skuad. Di masa lalu, PSG memiliki lebih banyak bintang tetapi bangku cadangan mereka lemah. Itu menjadi masalah ketika beberapa pemain kunci cedera.

Dalam strategi transfer, PSG dengan kejam membangun kembali skuadnya dengan mengganti bintang-bintang yang performanya menurun dengan pemain yang lebih muda.

PSG hanya kalah sekali dalam 31 pertandingan di liga tahun ini. Jumlah itu lebih sedikit dibandingkan tujuh kekalahan musim lalu. PSG telah mencetak lebih banyak gol per pertandingan dibandingkan musim lalu meskipun telah ditinggalkan duo bintangnya, Neymar dan Messi.

Messi dan Neymar masing-masing mencetak dua digit gol dan assist, dengan total 29 gol dan 27 assist di liga musim lalu.

Namun pendekatan berbeda membantu PSG menyebarkan gol dan assist yang menghasilkan 27 gol dan 22 assist. ben/AFP/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top