Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja Perseroan - Jasa Marga Alokasikan Belanja Modal 2018 Rp30 Triliun

JSMR Bagi Dividen Rp440 Miliar

Foto : Koran Jakarta/Wahyu AP

USAI RUPS - Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani (tengah) bersama Komisaris Utama Refly Harun (keenam kiri), serta jajaran direksi dan komisaris bertumpu tangan bersama usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, di Jakarta, Selasa (10/4). Perusahaan operator jalan tol milik negara Jasa Marga membagikan dividen tunai 20 persen dari laba bersih periode 2017.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Jasa Marga Tbk (JSMR) pada 2017 berhasil meningkatkan laba bersih sebesar 14,46 persen menjadi 2,2 triliun rupiah dibandingkan 2016 sebesar 1,89 triliun rupiah. Atas prestasi ini, pemegang saham memutuskan untuk membagikan dividen sebesar 20 persen dari laba 2017 atau sebesar 440 miliar rupiah.

"Hasil RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) tahun ini kami bersepakat membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar 440 miliar rupiah atau sebesar 20 persen dari laba," kata Direktur Utama Jasa Marga, Desi Arryani, di Jakarta, Selasa (10/4).

Terkait dengan pencapaian laba perseroan, Desi mengaku hal itu didukung pencapaian pendapatan usaha di luar konstruksi sebesar 8,92 triliun rupiah dengan kontribusi pendapatan tol sebesar 8,28 trilun rupiah dan pendapatan usaha lain sebesar 640,40 miliar rupiah. "Juga didukung oleh upaya pengendalian beban usaha yang tecermin dari pencapaian EBITDA Margin sebesar 61,43 persen yang meningkat 2,24 persen dari 2016 sebesar 59,20 persen," ujar Desi.

Selain itu, pencapaian laba bersih juga ditopang oleh upaya perseroan dalam mengendalikan beban bunga di tengah akselerasi pembangunan jalan tol yang sedang gencar dilakukan oleh perseroan. Tahun lalu, Jasa Marga juga melakukan terobosan dalam mencari inovasi sumber pendanaan perseroan dan pertama kali di Indonesia, yakni Sekuritisasi Pendapatan Tol Jagorawi, Project Bond Ruas JORR W2 Utara, serta Global Bond (Komodo Bond).

"Komodo bond ini obligasi pertama berdenominasi rupiah yang dijual di pasar global oleh perusahaan Indonesia," ucapnya. Desi melanjutkan pada 2017, perseroan berhasil membukukan total aset sebesar 79,19 triliun rupiah atau meningkat sebesar 48,02 persen dari 2016 sebesar 53,50 triliun rupiah.

"Ini cermin dari meningkatnya aktivitas konstruksi perseroan, sejalan dengan strategi untuk mempercepat pembangunan jalan tol dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan nilai perseroan dalam jangka panjang," tutur Desi. Hingga akhir 2017, perseroan telah mengoperasikan 680 km jalan tol atau 62,2 persen dari panjang jalan tol beroperasi di seluruh Indonesia.

"Kami komit untuk menambah tol operasi menjadi 1.260 km pada akhir 2019, atau berarti tumbuh lebih dari dua kali lipat dari panjang jalan tol operasi pada saat ini," katanya. Pada 2017 juga, kata Desi, pihaknya telah menambah hak konsesi dua ruas jalan tol baru sepanjang 236,90 km, yaitu Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan sepanjang 64 km dan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi sepanjang 172,90 km. "Sehingga total konsesi kami adalah 1.497 km atau tumbuh 18,81 persen dibanding 2016," papar Desi.

Belanja Modal

Sementara itu, terkait anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2018, Direktur Keuangan Jasa Marga, Donny Arsal, mengungkapkan Perseroan mengalokasikan sebesar 30 triliun rupiah. "Pada 2018 ini kita siapkan capex 30 triliun rupiah untuk menyelesaikan semua ruas tol yang sudah direncanakan," katanya.

Donny menyebutkan, dana capex tahun ini sebagian besar berasal dari pinjaman perbankan, lalu sisanya akan diperoleh dengan skema lainnya seperti melakukan divestasi saham minoritas kepemilikan tol, juga dengan melakukan skema-skema pembiayaan seperti yang tahun lalu sudah dijalankan perseroan, yaitu obligasi, sekuritisasi hingga global IDR.

"Saat ini dana outstanding di perbankan ada 20 triliun rupiah yang siap digunakan kapan saja. Kita juga sedang nego untuk penurunan bunga perbankan, baik di level proyek atau korporat," tuturnya.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top