Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Strategi Perdagangan - Potensi Ekonomi Pasar Nontradisional Sangat Besar

Jokowi: Tingkatkan Diplomasi Ekonomi guna Pacu Ekspor

Foto : ANTARA/WAHYU PUTRO A

PERBAHARUI DIPLOMASI - Presiden Joko WIdodo didampingi Menko Polhukam Wiranto, dean Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, berfoto bersama usai pembukaan rapat kerja Kepala Perwakilan Republik Indonesia di Gedung Pancasila, Kemenlu, Jakarta, Senin (12/2). Presiden mengajak 134 kepala perwakilan Indonesia di luar negeri untuk memperbarui diplomasi dengan menyesuaikan tantangan zaman, berpihak kepada perlindungan WNI, membela kedaulatan negara, perdamaian, dan kesejahteraan.

A   A   A   Pengaturan Font

RI tak bisa lagi andalkan pasar ekspor tradisional di tengah maraknya proteksionisme. Regulasi masih jadi penghambat pengurusan investasi manufaktur di dalam negeri.

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para duta besar Indonesia agar lebih intensif melakukan diplomasi ekonomi, terutama untuk meningkatkan nilai ekspor dan investasi Indonesia ke berbagai negara pasar nontradisional. Presiden mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi negara hanya bergantung pada dua hal, yaitu investasi dan ekspor.

"Jadi bapak/ ibu dubes harus berhadapan pada dua hal ini untuk menjalankan diplomasi ekonomi kita di luar negeri," ujar Jokowi, dalam pembukaan rapat kerja Kepala Perwakilan Republik Indonesia di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (12/2).

Kepala Negara mengungkapkan nilai ekspor masih kalah jauh dengan Malaysia, Thailand, dan Filipina, padahal Indonesia merupakan satu-satunya negara Asia Tenggara yang masuk 20 ekonomi terbesar dunia atau G20. "Negara sebesar Indonesia nilai ekspornya kalah dengan Malaysia, Thailand, Filipina. Bahkan, dengan Vietnam hampir separuhnya nilai ekspor kita.

Kita itu monoton, gak pernah lakukan terobosan," tegas Jokowi. Menurut Presiden, semua itu terjadi karena Indonesia kurang aktif melakukan terobosan diplomasi ekonomi untuk mempromosikan produk dan investor dalam negeri. Dia menambahkan, Indonesia sudah tak bisa lagi hanya mengandalkan pasar tradisional di tengah maraknya kebijakan proteksionisme dan ketidakpastian yang muncul di berbagai belahan dunia.

"Kita masih perlu garap pasar nontradisional, jangan lagi bergantung hanya pada pasar-pasar lama. Kemarin, saya kunjungi beberapa negara Asia Selatan. Saya kaget melihat masih banyak negara yang kita pandang sebelah mata, padahal potensi ekonominya bagi kita besar sekali," tutur Jokowi.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Antara, Eko S, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top