Jokowi Telepon Kepala BNPB, Panglima, dan Kapolri
PADAMKAN API - Sejumlah warga berusaha memadamkan kebakaran lahan di Desa Suak Pangkat, Kecamatan Bubon, Aceh Barat, Aceh, Rabu (31/7).
Area lahan dan hutan yang terbakar paling luas berada di Riau.
SAMOSIR - Presiden Joko Widodo memerintahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Panglima TNI dan Kapolri segera menyelesaikan masalah kebakaran hutan yang terjadi di sejumlah daerah, terutama di Riau dan Palangkaraya.
"Sudah, sudah tiga hari saya sudah telepon BNPB, Panglima, Kapolri untuk segera diselesaikan, di Riau, di Palangkaraya," kata Presiden Jokowi menjawab wartawan selepas mengunjungi Kampung Adat Batu Persidangan, di Kampung Huta Siallagan, Desa Ambarita, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Rabu (31/7).
Luas lahan dan hutan yang terbakar di sejumlah provinsi, per 29 Juli, mencapai 42.740 hektare. Area lahan dan hutan yang terbakar paling luas berada di Riau. Selain di Riau, lahan dan hutan terbakar paling banyak juga terjadi di Kalimantan Timur (5.153 hektare), Kepulauan Riau (4.969 ha), Sumatera Selatan (2.274 hektare), serta Kalimantan Utara dengan luas lahan hutan terbakar mencapai 792 hektare.
Sedangkan jumlah titik panas (hotspot) per 30 Juli 2019 tersebar di sejumlah wilayah. Titik api yang terbanyak adalah di Riau 104 titik api. Kemudian, Kalteng (62), Kalbar (46), Sumsel (43), Lampung (29), Kalsel ( 21), Bangka Belitung (19), Jambi (18), Kaltim (15), Aceh (14), Sumbar ( 12), Sumut (sembilan), Bengkulu (lima), Kepulauan Riau (tiga), serta Kaltara (dua) titik api.
Presiden menegaskan hingga saat pemerintah belum perlu menurunkan pesawat khusus untuk pemadaman kebakaran hutan. Ia yakin helikopter yang dimiliki BNPB, TNI, dan Polri masih bisa digunakan untuk pemadaman. "Saya kira masih bisa diatasi dengan helikopter," ujar Jokowi.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Khairil Huda
Komentar
()Muat lainnya