Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Tokoh Nasional -- Pertemuan Megawati-Prabowo Jadi Embrio ke Pilpres

Jokowi-Megawati Bahas Hal Strategis

Foto : antaranews

Ketua DPR RI, Puan Maharani

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyebutkan silaturahim antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, di kediaman Megawati, di Jalan Teuku Umar, Jakarta, membahas hal-hal strategis.

"Silaturahim Ibu Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi membahas hal-hal strategis bagi kemajuan bangsa dan negara Indonesia," tulis Puan dalam Instagram pribadinya yang dipantau, di Jakarta, Minggu (8/5).

Silaturahim antara Presiden Jokowi dan Megawati di Jalan Teuku Umar, kata Puan, masih dalam suasana Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.

Dalam foto yang di-posting Puan di akun Instagram miliknya, tampak Presiden Jokowi mengenakan kemeja lengan panjang berwarna putih, duduk di sebuah bangku sambil melihat dengan serius sebuah album.

Sementara itu, Megawati tampak duduk di sebelah serong kanan Jokowi. Megawati tampak tersenyum dalam foto tersebut.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, di Hari Raya Idul Fitri pada Senin (2/5) juga melakukan silaturahim ke kediaman Megawati.

Kerja Sama Politik

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing, berpendapat pertemuan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto bisa menjadi embrio kerja sama politik dalam menghadapi Pilpres 2024.

"Ini akan produktif dalam komunikasi politik ke depan dalam rangka pemasangan capres-cawapres," kata Emrus dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Minggu.

Emrus mengatakan hal itu menanggapi kunjungan silaturahim Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, ke kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Senin lalu.

Megawati didampingi Prananda Prabowo dan Puan Maharani, sedangkan Prabowo didampingi Didit Hediprasetyo dan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani.

Menurut dia, silaturahim itu sebagai pertemuan informal. Dalam pertemuan informal, segala hal bisa diperbincangkan sepanjang sesuai dengan kepentingan para pihak. Hal itu berbeda dengan pertemuan formal yang lebih kaku karena ada koridor protokoler.

"Saya melihat ini pertemuan informal. Biasanya pertemuan informal itu lebih dekat secara psikologis, sosiologis, dan antropologis," ujarnya.

Dia melihat hal itu menjadi bukti adanya kedekatan antara PDIP dan Partai Gerindra. Pertemuan informal itu mensyaratkan adanya kedekatan psikologis.

Menurut Emrus, pertemuan itu akan berpengaruh terhadap skema 2024. Jika keduanya berkoalisi untuk mengajukan pasangan calon Prabowo-Puan pada Pilpres 2024, akan sangat produktif. Apalagi jika ditambah dengan koalisi partai lain, seperti Golkar, NasDem, PKB, dan PPP. "Kalau itu dilakukan, saya kira hampir dipastikan memenangkan Pemilu 2024," jelasnya.

Apalagi, katanya, Gerindra dan PDIP mempunyai karakter kepartaian yang kurang lebih sama, yakni loyalitas kader yang sangat besar terhadap ketua umum masing-masing. Ketua umum partai mempunyai pengaruh dan peran yang sangat besar. Kedua partai itu menempati urutan tertinggi dalam perolehan suara pada Pemilu 2019.

"Gerindra dan PDIP, kadernya sudah sangat percaya dengan ketua umum partainya. Jadi, mereka tegak lurus," tegasnya.

Sementara itu, Pengamat politik dan Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menyatakan bahwa Puan Maharani perlu memperkuat "personal branding", bukan sekadar dikenal sebagai cucu proklamator maupun Ketua DPR RI.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top