Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jokowi Calonkan Komjen Sigit, Ini Reaksi Politisi PDIP

Foto : Istimewa.
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- Teka-teki siapa yang akan menjadi pengganti Jenderal Idham Azis sebagai Kapolri akhirnya terjawab sudah. Presiden Jokowi mengajukan Komjen Listyo Sigit Prabowo, Kabareskrim Polri saat ini sebagai calon tunggal Kapolri.

Pencalonan Jenderal Sigit pun menuai banyak reaksi. Salah satu reaksi datang dari politisi PDIP Arteria Dahlan yang juga anggota Komisi III DPR.

Menurut Arteria, prinsipnya dari sejak awal dirinya akan mendukung sepenuhnya siapapun yang diputuskan Presiden Jokowi. Bukan hanya karena PDIP sebagai partai pendukung pemerintah yang berarti PDIP mendukung semua kebijakan atau keputusan yang diambil oleh Presiden, tapi PDIP memiliki pengalaman panjang bagaimana karakteristik kepemimpinan Jokowi.

"Beliau itu smart sekaligus pemerhati yang baik. Beliau mengetahui betul siapa yang pantas untuk diusulkan ke DPR untuk dipilih. Apalagi melihat momentum pergantian Kapolri kali ini, kelima calon yang diusulkan oleh Kompolnas itus semuanya merupakan aset-aset Polri sekaligus putra-putra terbaik bangsa dan negara," kata Arteria dalam keterangan tertulisnya yang diterima Koran Jakarta, Rabu (13/1).

Arteria menilai pilihan Jokowi yang jatuh ke Komjen Sigit sangat tepat dan cukup beralasan. Tentunya, keputusan memilih Jenderal Sigit melalui suatu proses pencermatan yang mendalam. Melalui suatu keputusan yang matang. Serta mempertimbangkan banyak hal yang pastinya itu merupakan keputusan yang terbaik.

"Mas Sigit itu kan aset terbaik Polri. Secara personal pribadinya sederhana. Sosok pekerja sekaligus pemimpin yang bersahaja dan rendah hati, kontrol emosinya pun sangat baik dan cenderung tidak senang menonjolkan diri," katanya.

Selain itu, lanjut Arteria, secara integritas, Jenderal Sigit memiliki rekam jejak yang sangat luar biasa. Sekaligus segudang capaian prestasinya. Termasuk juga bagaimana Komjen Sigit melakukan pembenahan di Bareskrim Mabes Polri.

Secara kompetensi juga tidak perlu diragukan lagi. Kemampuan Komjen Sigit di setiap penugasan yang telah diemban serta kemampuannya di dalam menerjemahkan fungsi-fungsi kepolisian menjalankan misi reformasi institusi polri cukup bagus.

"Secara emosional beliau memiliki kedekatan emosional dengan Presiden. Beliau pernah menjadi ajudan Pak Jokowi. Sebelumnya pernah memiliki kesejarahan panjang saat di Solo. Presiden merasa "nyaman" dan "aman" dengan Mas Sigit. Beliau "terlayani dengan baik" dan Mas Sigit sepertinya paham betul apa yang menjadi keinginan Pak Jokowi. Ini yang menjadi pembeda dibandingkan dengan kompetitor yang lain," tuturnya.

Disamping itu, kata dia, walau banyak yang melihatnya berbeda, Komjen Sigit memiliki life cycle yang panjang. Masa pensiunnya masih lama. Meski banyak orang mengatakan Presiden Jokowi merusak tatanan, dirinya justru melihatnya berkebalikan.

"Kalau kita melihat sebaliknya, ini saatnya untuk melakukan pembenahan internal Polri secara paripurna. Saatnya untuk fokus menjadikan Polri yang menjawab tantangan dan kebutuhan publik. Rentang waktu kepemimpinan yang panjang ini dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan visi Polri yang peofesional, modern dan terpercaya. Kita tak lagi akan disibukkan untuk gonta ganti Kapolri setiap tahun. Enggak ada ruang untuk main gerbong sana gerbong sini. Semua satu gerbong dibawah kepemimpinan Kapolri. Saya yakin Mas Sigit mampu menjawab tantangan itu," urai Arteria.

Walau demikian lanjutnya, publik tidak perlu khawatir. DPR tetap bekerja serius dalam melakukan fit and proper test. Sebagaimana diamanatkan Ketua DPR, Komisi III pastinya akan memastikan pemenuhan persyaratan administrasi, kompetensi, profesionalisme dan komitmen terhadap Negara Kesatuan Republik indonesia yang berdasarkan UUD 1945.

"Pastinya saya mendukung penuh dan mengawal keinginan dan keputusan Presiden mencalonkan Mas Sigit menjadi Kapolri," kata Arteria. ags/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top